Note

Profil Halimah Yacob, Presiden Perempuan Pertama Singapura yang Baru Akhiri Masa Jabatan

· Views 50
Halimah Yacob menjadi perempuan pertama yang menjadi presiden di Singapura. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id – Profil Halimah Yacob yang menarik untuk dibahas. Halimah Yacob merupakan presiden ke-8 sekaligus presiden perempuan pertama di Singapura. 

Sebagai tokoh politik dan presiden, Halimah tentu memiliki perjalanan hidup yang menarik.

Berikut ini bahasan lebih lanjut tentang profil Halimah Yacob seperti dirangkum iNews.id, Rabu (6/9/2023): 

Profil Halimah Yacob

Halimah lahir di Queen Street, Singapura pada 23 Agustus 1954 dengan nama lengkap Halimah binti Yacob. Halimah besar sebagai anak ketiga di antara lima bersaudara dan dibesarkan oleh ibunya seorang setelah ayahnya meninggal saat usianya masih 8 tahun. Dia memiliki darah India yang berasal dari sang ayah dan darah Malaysia dari sang ibu. 

Semasa sekolahnya, Halimah seringkali membantu ibunya untuk berjualan makanan dengan gerobak sampai Halimah seringkali membolos. Ia berkesempatan menempuh pendidikan di sekolah bergengsi tingkat SMP, Sekolah Perempuan China Singapura yang didominasi perempuan beretnis China. Dengan seringnya ia membolos, ia nyaris dikeluarkan dari sekolah.

Lanjut, dia lulus dan masuk sekolah bergengsi lainnya di tingkat SMA, yakni Sekolah perempuan Tanjong Katong. Seusainya menempuh SMA, Halimah berlanjut ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Singapura, Fakultas Hukum, dan lulus di tahun 1978.

Sebagai sarjana hukum, ia memulai kariernya sebagai pengacara yang berkonsentrasi pada masalah pekerjaan dan hukum buruh. Dia bekerja di National Trades Union Congress (NTUC), sebuah organisasi serikat buruh terbesar di Singapura, yang memiliki hubungan erat dengan Partai Aksi Rakyat (PAP) sampai di kemudian hari, karir politiknya dimulai dari partisipasinya sebagai anggota Partai Aksi Rakyat (PAP).

Tahun 2001, Halimah mendapat gelar LLM di Universitas Nasional Singapura sekaligus terpilih sebagai anggota parlemen dalam pemilihan umum Singapura. Dia mewakili daerah pemilihan Jurong Timur dan kemudian daerah pemilihan Marsiling-Yew Tee setelah perubahan perbatasan pemilihan pada tahun 2015 dan mendapat gelar sebagai Doktor Kehormatan pada 2016.

Selama karirnya di parlemen, Halimah mengisi berbagai posisi pemerintah, termasuk Menteri Senior untuk Pembangunan Sosial dan Keluarga, serta Menteri Senior untuk Ilmu Pengetahuan, Penelitian, dan Inovasi. Kemudian, ia sempat menjabat sebagai Ketua Parlemen dan merupakan orang ketiga yang menjabat dari ras minoritas secara berturut-turut, setelah Abdullah Tarmugi dan Michael Palmer

Pada 2017, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua juga keanggotaannya dari PAP untuk mengajukan diri sebagai kandidat dalam Pemilihan Presiden Singapura 2017. Di tahun yang sama, Halimah terpilih sebagai presiden melalui pemilihan ‘walkover’ atau tanpa adanya pemilu, sedangkan dua pesaing lainnya, Salleh Marican dan Farid Khan, keduanya ditolak kelayakannya karena tidak memenuhi aturan konstitusi yang mewajibkan kandidat dari sektor swasta untuk memimpin perusahaan dengan ekuitas pemegang saham setidaknya 500 juta dolar Singapura ($372 juta).

Pihak berwenang telah memutuskan untuk hanya mengizinkan kandidat dari komunitas Melayu untuk mencalonkan diri sebagai presiden, sebuah upaya untuk menumbuhkan keharmonisan di negara kota berpenduduk 5,5 juta orang yang didominasi oleh etnis China.

13 September 2017, Halimah terpilih menjadi Presiden ke-8 Singapura juga presiden perempuan pertama dalam sejarah negara tersebut. Keesokan harinya, ia baru dilantik.

Tidak banyak sumber yang mengetahui kehidupan pribadi dan kelanjutan lebih jauh tentang profil Halimah Yacob. Meskipun begitu, menjadi sebuah kebanggaan bagi perempuan Singapura memiliki presiden perempuan pertama dalam sejarahnya.

Demikianlah profil Halimah Yacob sebagai presiden perempuan pertama di Singapura. Hidupnya memang diawali kesulitan ekonomi terlebih dahulu, tapi menjadi presiden sebagai puncak karir politiknya adalah suatu kehormatan bagi dirinya.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.