Note

Soal Cadangan Nikel di RI Menipis, Bahlil: Di Papua Masih Banyak

· Views 78

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian ESDM menyebutkan bahwa estimasi cadangan nikel Indonesia hanya cukup untuk 15 tahun tergantung pada laju konsuminya.

Menanggapi ha tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, belum ada kajian teknis untuk menyatakan cadangan nikel RI hanya cukup sampai 15 tahun.

"Belum ada satu kajian teknis yang menyatakan bahwa 15 tahun itu kan baru persepsi saja," kata Bahlil ditemui usai acara Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023).

Bahlil mengatakan, saat ini, cadangan nikel Indonesia di Papua sangat melimpah. Karenanya, ia meminta, sejumlah pihak tak perlu khawatir dengan cadangan nikel Indonesia.

Baca juga: Nilai Ekspor Nikel Naik 5 Kali Lipat sejak Era Kepemimpinan Jokowi

"Jadi saya enggak yakin 15 tahun, masih banyak. Di Papua itu masih banyak nikel. Jadi saya pikir bahwa apa yang dikhawatirkan 15 tahun itu enggak benar," ujarnya.

Dikutip dari kontan.co.id, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong eksplorasi baru untuk meningkatkan cadangan nikel di Tanah Air.

Sejalan dengan itu, Kementerian ESDM juga mengungakpakn, sudah ada ada badan usaha yang berminat melakukan kegiatan eksplorasi baru di kawasan lapangan hijau atau green field.

Baca juga: Kemenperin Jawab Kritik Faisal Basri: Benefit Hilirisasi Nikel Itu Nyata

Menurut data dari Badan Geologi, per Desember 2020, sumber daya nikel yang masih tersedia sebesar 13,7 miliar ton bijih, dengan total cadangan terbukti sebesar 4,6 miliar ton bijih.

Staf Khusus Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM, Irwandy Arif menjelaskan, berbagai pihak memiliki perhitungannya sendiri soal cadangan nikel Indonesia. Ada sejumlah pihak yang mengatakan cadangan hanya cukup untuk 7 tahun, 10 tahun, bahkan 15 tahun tergantung laju konsuminya.

“Lamanya cadangan nikel ini tergantung juga penemuan cadangan baru dari eksplorasi. Jadi namanya dinamika itu terjadi, tidak pasti 7 tahun, ada perkembangan-perkembangan,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (18/8/2023).

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.