Cegah Perdagangan Orang, Italia Minta Uni Eropa Longgarkan Aturan Imigrasi

ROMA, iNews.id - Italia meminta Uni Eropa melonggarkan aturan imigrasi untuk mencegah perdagangan orang yang menyebabkan ratusan orang tewas saat perjalanan di laut. Penyeberangan imigran ilegal tahun ini mencapai 106.000 orang.

Presiden Italia Sergio Mattarella sudah menyampaikan langsung usulan tersebut. Aturan imigrasi harus dilonggarkan untuk menyelamatkan banyak nyawa.

"Fenomena migrasi harus diatasi apa adanya: pergerakan global, yang tidak dapat dihapus oleh tembok atau hambatan," kata Mattarella seperti dikutip Reuters, Sabtu (26/8/2023).

Menurutnya, Uni Eropa bisa memberikan kuota cukup dan teratur kepada negara-negara Afrika dan Timur Tengah yang berimigrasi. Aturan yang kaku dinilai hanya mengorbankan banyak nyawa karena marak perdagangan orang.

"Kuota yang teratur, berkelanjutan, dan cukup tinggi adalah satu-satunya cara untuk memberantas perdagangan manusia," katanya.

Italia sudah melonggarkan aturan dengan meningkatkan kuota masuk bagi pekerja migran non-Uni Eropa menjadi 452.000 untuk tahun 2023-2025. Namun, tingkat tersebut masih di bawah permintaan 833.000 yang diajukan oleh perusahaan dan serikat pekerja.

Presiden Italia, yang sebagai kepala negara adalah sosok non-partisan, mengatakan tindakan perlu diambil di tingkat Uni Eropa. Migrasi telah lama menjadi isu politik yang sensitif di dalam blok tersebut, menghambat keputusan bersama oleh 27 negara anggotanya.

Dalam pidatonya, Mattarella mengatakan bahwa dia menyimpan di kantornya gambar seorang remaja korban karamnya kapal pengungsi yang membawa laporan sekolah yang dijahit di jaketnya, menunjukkan bahwa dia ingin datang ke Eropa untuk belajar.

"Gambar ini mengingatkan saya bahwa, di balik angka dan persentase migrasi yang sering kita sebutkan, ada banyak individu, masing-masing dengan kisah, proyek, impian, masa depan mereka sendiri," katanya.