Note

Hyundai Klaim 50% Produksi Pabriknya di RI Diekspor ke 78 Negara

· Views 55
Hyundai Klaim 50% Produksi Pabriknya di RI Diekspor ke 78 Negara
Foto: Shafira Cendra Arini/Detikcom
Jakarta

Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ Youngtack Lee menyampaikan, saat ini telah lebih dari 50% mobil produksi pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia diekspor ke luar negeri. Bahkan, ekspor ini telah menjangkau hingga 78 negara.

"Lebih dari 50% produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil Indonesia," kata Lee di pabrik tersebut, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).

Lee mengatakan, salah satu tujuan ekspor tersebut ialah negara-negara di benua Afrika. Sementara untuk total produksi dari pabrik tersebut mencapai 150 ribu unit mobil per tahunnya.

"Produksi pabrik sekitar 150 ribu unit. Sekarang sekitar 50% diekspor. Negara, kira-kira 70 negara di dunia. Sampai Afrika pun kita ekspor," tambahnya.

Hyundai sendiri telah bekerja sama dengan Indonesia sejak November 2019 silam. Pembangunan pabrik pertamanya pun rampung pada Desember 2021. Mobil listrik pun menjadi salah satu produk yang terus didorong produksinya di Indonesia.

"Sejak tahun lalu, SUV (sport utility vehicle) produksi massal pertama di Indonesia, Creta, dan MP Stargazer secara eksklusif telah diluncurkan. Khususnya loniq 5 yang diluncurkan pada Maret tahun lalu, merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi, dan dipilih sebagai kendaraan resmi acara G20 di Bali tahun lalu," katanya.

Lee mengatakan, Hyundai juga berkontribusi dalam pembangunan pabrik baterai cell di Karawang, serta pabrik baterai pack yang juga akan segera dibangun. Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk kedua pabrik tersebut sekitar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22,8 triliun (kurs Rp 15.200/US$).

"Baterai cell itu Hyundai sama LG 50 sama 50, investasi bersama. Jadi kira-kira US$ 1 miliar untuk baterai sel, sedangkan untuk baterai packnya US$ 60 juta. Seluruh total investasinya US$ 1,5 miliar," terangnya.

Lee juga menyambut baik langkah pemerintah RI dalam mendukung perkembangan industri kendaraan listrik lewat sejumlah insentif. Dengan dukungan tersebut harapannya, dari produksi kendaraan listrik 250 unit per bulan, di tahun ini bisa konsisten hingga 1.000 unit per bulan.

"Tahun yang lalu, satu bulan produksinya hanya 250 unit karena semi konduktornya kurang. Tetapi untuk tahun ini sudah mulai satu bulan produksi 1000 unit. Jadi sekarang kalau orang yang ingin membeli mobil listrik itu antre, sekarang sudah lebih enak, sudah bisa dapat langsung," kata Lee.

(rrd/rir)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.