Bos GoTo Yakin Bangkrutnya SBV Tak Pengaruhi Perbankan di Indonesia

Pasardana.id - Jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) diyakini tak akan berdampak besar kepada industri perbankan di Indonesia.

Keyakinan tersebut disampaikan Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) sekaligus mantan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.

Dia mengatakan, meskipun baru saja melewati pandemi Covid-19, kredit bermasalah perbankan Indonesia berada pada level 2,5 persen.

Untuk itu, Agus menilai, rasio kecukupan modal perbankan Indonesia dalam kondisi baik.

"Rasio kredit bermasalah terjaga, perbankan masih bisa ekspansi 10 persen sampai 11 persen. Secara umum ini baik," ujar Agus saat menghadiri Konferensi Pers Peluncuran Riset LPEM UI Dampak Ekonomi Ekosistem GoTo pada perekonomian Nasional 2022 di Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Rabu (29/3).

Dia percaya, bahwa modal industri perbankan Indonesia masih kuat.

Kata dia, perbankan Indonesia punya rasio kekuatan permodalan 25 persen secara nasional.

Agus menambahkan, ekonomi di Indonesia juga dalam keadaan baik.

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bisa mencapai 4,8 persen - 5,2 persen, menurut Agus, kondisi tersebut sangat baik sekali.

"Bayangkan, situasi dunia sedang penuh dengan gejolak, kita bisa tumbuh antara 4,8 persen - 5,2 persen dan ketika kita lihat ekonomi Indonesia itu inflasinya pada 2022 sebesar 5,5 persen dan 2023 diproyeksikan bisa berada di bawah empat persen, juga merupakan kondisi yang baik," terang Agus.

Dengan kondisi perbankan Indonesia yang kuat, Agus menegaskan, hal tersebut diharapkan dapat mencegah jika muncul dampak dari Amerika Serikat dan Eropa ke Indonesia.

Agus yakin, Indonesia memiliki ekonomi cukup kuat.

Meski begitu, dia tetap mengingatkan, bahwa perbankan Indonesia harus tetap waspada.