Dolar AS Rebound di Akhir Pekan, Tapi Masih Rentan Bearish

Greenback berhasil bangkit dalam dua hari perdagangan terakhir, setelah merosot lima hari berturut-turut versus major currencies. Namun, posisi Dolar AS sejauh ini masih rapuh terhadap aksi jual di tengah krisis ketidakpercayaan investor pada sektor perbankan.

Di akhir pekan, Indeks Dolar (DXY) menutup perdagangan Jumat (24/3) dengan kenaikan 0.51 persen ke level 103.11. Dalam lima hari perdagangan terakhir, DXY tercatat melemah 0.75 persen. Sedangkan, sejak 1 Maret, Dolar AS tergerus 1.75 persen. Dengan begitu, sejauh ini DXY masih berada di jalur bearish di sepanjang bulan Maret, meski mencetak rebound di akhir pekan.

DXY DAILY

Pada time frame Daily, ada beberapa alasan mengapa Greenback rentan bearish dalam jangka pendek. Pertama, fase konsolidasi secara teknis berakhir setelah DXY menutup candle Daily di bawah 104.11 (23.6 persen retracement). Kedua, DXY bergerak di bawah kurva MA-50. Kemudian, ketiga, indikator RSI berada di teritori negatif.


Yang mungkin harus diwaspadai atau diantisipasi adalah candle pattern Morning Star yang terbentuk selama 3 hari perdagangan terakhir, meskipun barangkali pola tersebut tidak terlalu sempurna. Konfirmasi yang dibutuhkan dari pola ini adalah penutupan candlestick Daily setidaknya di atas MA-50.

DXY WEEKLY

Pada time frame Weekly, level keseimbangan jangka menengah 102.15 (50 persen retracement) sempat terancam. DXY bahkan merosot menyentuh level 101.91. Tapi buyers USD kemudian merespons dari area tersebut, sehingga candle Weekly gagal menutup posisi di bawah 102.15.


Sehingga, untuk sementara ini level keseimbangan jangka menengah masih relative cukup "aman". Selanjutnya, akan sangat tergantung dari aksi harga pekan depan. Tentu saja, pergerakan DXY masih akan dibayangi aksi jual, lantaran bergerak di bawah kurva MA-50 dengan indikator RSI yang terlihat menukik ke wilayah yang lebih negatif.