Note

Nilai Investasi TOD MRT Jakarta Rp1,5 Triliun, Kawasan Terdongkrak!

· Views 37

Jakarta, IDN Times - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggenjot pembangunan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) MRT Jakarta. PT MRT Jakarta mencatat nilai investasi untuk pembangunan proyek infrastruktur di kawasan TOD mencapai Rp1,5 triliun dalam dua tahun terakhir. 

"Beberapa proyek infrastruktur yang sudah kita lakukan 1-2 tahun ini. Ternyata kalau dihitung-hitung total investasinya bisa mencapai Rp 1,5 triliun rupiah dari semua project yang kita kerjakan," kata Kepala Departemen TOD Planning & Development MRT Jakarta, Sagita Devi, dalam diskusi di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu-TOD Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).

TOD merupakan area perkotaan yang dirancang untuk memadukan fungsi transit pada transportasi dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik. Konsep ini bertujuan untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

Baca Juga: Penumpang Tembus 92 Ribu per Hari, MRT: Ayo Beralih Transportasi Umum!

1. Pengembangan TOD tingkatkan nilai tambah kawasan sekitar

Nilai Investasi TOD MRT Jakarta Rp1,5 Triliun, Kawasan Terdongkrak!Logo MRT (Dok. Istimewa)

Adapun 15 proyek TOD MRT Jakarta, yakni:

  1. Transit Plaza Depan Points
  2. Simpang Temu Lebak Bulus
  3. Park and Ride Lebak Bulus
  4. Pedestrian Tunnel Menara Mandiri
  5. Simpang Temu Dukuh Atas
  6. Pedestrian Tunnel Thamrin
  7. Serambi Temu Dukuh Atas
  8. Plaza Transit Mahakam
  9. Taman Literasi Martha Christina
  10. Rumapadu One Belpark Fatmawati,
  11. Penyediaan Hunian TOD
  12. Penataan Taman Kudus
  13. Pelebaran Jalan Pati Juana
  14. Pedestrian Blora-Kendal
  15. Penataan Persimpangan Stasiun Karet

Sagita menjelaskan adanya infrastruktur MRT Jakarta akan menimbulkan peningkatan nilai tambah baru bagi kawasan di sepanjang lajurnya. "Alhasil perlu ditangkap dengan meningkatkan daya dukung kawasan sehingga tercipta kawasan yang mandiri dan berkelanjutan," ujar Sagita. 

Rincian peningkatan itu di antaranya, terjadi kenaikan nilai lahan akibat pembangunan MRT Jakarta fase I rata-rata sebesar 5,1 persen. Hal ini juga mendorong peningkatan nilai properti dan nilai lahan, juga dalam bentuk kontribusi atau pajak.

Potensi penerimaan dari land value capture kurun waktu 2023 hingga 2069 mencapai Rp62,1 triliun untuk fase 1 dan 2. Tahun lalu aja, peningkatan nilai kawasan yang mencapai Rp1,5 triliun. 

"Jadi gak hanya stasiun aja, gak hanya bangunan samping stasiun saja yang dipikirin. Tapi gimana caranya satu kawasan jadi kawasan inklusif yang memperhatikan akses atau kegiatan di dalam area di kawasan itu. Manusia seperti apa, konektivitas di area tersebut apa sehingga nantinya terjadi kawasan inklusif yang konektivitasnya seamless connectivity," paparnya.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  • Keuntungan Indonesia dari Bangkrutnya Silicon Valley Bank
  • Bea Cukai Jadi Sorotan, Hadiah Piala Lomba Nyanyi Kena Pajak Rp4 Juta
  • Cek! Ini Daftar 13 Motor Listrik yang Disubsidi Rp7 Juta

Baca Juga: Aturan Buka Puasa di MRT Jakarta, Cuma buat Membatalkan Saja Ya

2. Delapan prinsip pembangunan kawasan TOD

Nilai Investasi TOD MRT Jakarta Rp1,5 Triliun, Kawasan Terdongkrak!Penumpang MRT Jakarta (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Dalam mengembangkan perencanaan TOD, PT MRT Jakarta menggunakan delapan prinsip, yaitu:

  1. Fungsi campuran (pengembangan fungsi campuran dalam radius tempuh jalan kaki dari setiap stasiun, yaitu fungsi komersial, perkantoran, kelembagaan, hunian, dan fasilitas umum)
  2. Kepadatan tinggi (memaksimalkan kepadatan dan keaktifan di sekitar stasiun transit) yang sesuai dengan daya dukung kawasannya
  3. Peningkatan kualitas konektivitas (koneksi sederhana, langsung, dan intuitif yang mendukung mobilitas penggunan menuju, dari, dan di antara stasiun yang bebas kendaraan bermotor dan memiliki sistem penanda yang jelas menuju stasiun dalam kawasan pengembangan)
  4. Peningkatan kualitas hidup (pengalaman ruang yang menarik, aman, dan nyaman yang menunjang kebutuhan harian penumpang, pejalan kaki, pekerja, penghuni, dan pengunjung melalui jalan, plaza, ruang terbuka yang dapat memberi kontribusi positif kepada identitas dan karakter kawasan transit terpadu)
  5. Keadilan sosial (memampukan komunitas baru yang dapat bertahan dan sukses dalam jangka waktu panjang dengan membuka kesempatan pekerjaan dan hunian untuk semua kalangan sosial ekonomi, mempertahankan komunitas dan jaringan sosial yang ada di daerah pengembangan, dan menyediakan infrastruktur sosial untuk mendukung identitas dan hubungan komunitas yang lebih kuat)
  6. Keberlanjutan lingkungan (mengurangi dampak buruk pembangunan terhadap lingkungan dengan desain yang ramah lingkungan, penurunan jejak karbon sebagai dampak dari optimalisasi jalan kaki dan bersepeda, pembaruan air dan energi, menjaga ekosistem alam dan kota, serta pengolahan limbah untuk sumber daya baru)
  7. Ketahanan infrastruktur (merancang kota yang dapat bertahan dari bencana besar dan dampak perubahan iklim)
  8. Pembaruan ekonomi (pengembangan ekonomi lokal yang dapat menarik investasi dan peluang kerja baru).

Baca Juga: Butuh Waktu Lebih dari 10 Tahun Wujudkan Kawasan TOD di Jakarta

3. Enam keuntungan adanya TOD

Nilai Investasi TOD MRT Jakarta Rp1,5 Triliun, Kawasan Terdongkrak!ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Sagita Devi mengatakan skema pendanaan infrastruktur TOD Jakarta diatur dalam Pasal 11 ayat (1) Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 15 Tahun 2020. Berisi mengenai pemenuhan kewajiban PT MRT Jakarta atas pendistribusian intensitas melalui peningkatan koefisien lantai bangunan rata-rata kawasan, anggaran pembangunan, pinjaman MRT Jakarta, dan pelaksanaan dari perjanjian kontrak antara PT MRT Jakarta dengan pihak lain.

"Dalam membangun MRT kita berkolaborasi dengan semua pihak, pemeirntah pusat dan pemerintah daerah, para pengembang dan swasta pemilk lahan dan masyarakat. Alhasil, ada beberapa peran dari masing-masing pihak. 

Enam keuntungan bagi masyarakat dari pembanguann TOD:

  1. Mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi udara
  2. Pembangunan yang mendukung berjalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif
  3. Meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi
  4. Berpotensi menciptakan nilai tambah melalui peningkatan nilai properti
  5. Meningkatkan jumlah penumpang transit dan keuntungan dari penjualan tiket
  6. Menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan.
Baca Artikel Selengkapnya

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.