Note

Incar Dana IPO Rp 1,49 Triliun, Bank Sumut Jaga Profitabilitas dan Efisiensi

· Views 22

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk atau Bank Sumut akan melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, Bank Sumut mematok harga penawaran saham pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana sekitar Rp 1,02 triliun hingga Rp 1,49 triliun.

Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto mengatakan, dana IPO itu akan digunakan untuk modal kerja. Salah satunya untuk melakukan ekspansi penyaluran kredit dan meningkatkan infrastruktur teknologi.

Baca juga: Perusahaan Pertambangan Hillcon Bakal IPO, Targetkan Himpun Dana Rp 884,6 Miliar

"Bank Sumut akan terus berekspansi untuk meningkatkan kinerjanya, salah satunya dengan melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).

Sesuai prospektus, bank daerah milik Provinsi Sumatra Utara ini telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham yang mewakili 23 persen dari total saham Bank Sumut usai IPO pada 5-18 Januari lalu.

Sejalan dengan itu, Bank Sumut berkomitmen menjaga profitabilitas dan efisiensi perseroan. Hingga September 2022, Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih Rp 520,57 miliar, tumbuh 17,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 443,29 miliar.

Secara tahunan, laba bersih Bank Sumut cukup solid, kecuali pada 2020 karena sempat terdampak pandemi Covid-19. Pada 2019, laba bersih Bank Sumut tercatat sebesar Rp 544,75 miliar, lalu turun menjadi Rp 514 miliar pada 2020 dan kembali naik menjadi Rp 613,60 miliar pada 2021.

Bank Sumut juga mencatatkan net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih di atas rata-rata bank daerah, bank BUMN, dan bahkan bank umum swasta nasional.

Bank Sumut mencatatkan margin bunga bersih sebesar 6,84 persen pada Kuartal III 2022, naik dari 6,73 persen pada periode sama tahun 2021.

Berdasarkan Laporan Profil Industri Perbankan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara industri, bank pembangunan daerah (BPD) mencatatkan NIM 5,8 persen per September 2022, naik dibandingkan dengan September 2021 yang mencapai 5,74 persen.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.