Note

Memasuki Tahun Krisis, Warga Pakistan Akan Dilarang Pakai Kipas Angin

· Views 79
Memasuki Tahun Krisis, Warga Pakistan Akan Dilarang Pakai Kipas Angin
JAKARTA - Pemerintah Pakistan telah memerintahkan pusat perbelanjaan dan pasar tutup lebih awal setiap hari menghadapi krisis ekonomi tahun ini. Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan langkah-langkah tersebut dianggap akan mampu menyelamatkan negara Asia Selatan itu dengan nilai ekonomi mencapai USD274,3 juta atau sekitar Rp4,2 triliun.

Melansir BBC, krisis Pakistan berawal dari lonjakan harga energi sejak tahun lalu. Bagaimana tidak, sebagian besar kebutuhan energi di Pakistan menggunakan bahan bakar fosil impor. Saat Harga energi global melonjak tahun lalu, memberikan tekanan lebih lanjut terhadap keuangan negara.

Untuk membayar impor energi tersebut, negara membutuhkan mata uang asing, terutama dolar AS. Pemerintah Pakistan memiliki USD11,7 miliar mata uang asing yang tersedia bulan lalu setelah cadangan devisa turun sekitar 50% tahun lalu.

Baca Juga: Pakistan Gempar, Wanita Hindu Dibunuh Secara Brutal dan Dimutilasi

Cadangan devisa hanya cukup untuk menutupi sekitar satu bulan dari semua impor negara, yang sebagian besar adalah energi. Asif mengatakan bahwa pusat perbelanjaan dan pasar harus tutup lebih awal dan departemen pemerintah telah diperintahkan untuk mengurangi konsumsi listrik mereka sebesar 30%.

Sementara itu, penggunaan hingga produksi kipas angin dan AC yang tidak efisien akan dilarang mulai awal Juli 2023. "Kabinet federal segera menyetujui penegakan Rencana Konservasi Energi," kata partai Liga Muslim Pakistan-N (PML-N) yang berkuasa melalui cuitan di Twitter.

Negara berpenduduk 220 juta orang ini telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menstabilkan perekonomian. Pada 2019, Pakistan mendapatkan dana talangan USD6 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF), sementara pada Agustus tahun lalu menerima tambahan USD1,1 miliar.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Tewaskan Polisi, Ibu Kota Pakistan Siaga Tinggi

Pemerintah juga sedang bernegosiasi dengan IMF mengenai penundaan pencairan dana bailout lainnya sebesar USD1,1 miliar. Keuangan Pakistan juga terkena dampak tahun lalu oleh banjir dahsyat yang melanda negara itu. Pada bulan Oktober, Bank Dunia memperkirakan bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan sebesar USD40 miliar di negara tersebut.

(nng)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.