Kemenkop: Realisasi Penyaluran KUR Capai Rp 344,55 Triliun Hingga Desember 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 14 Desember 2022 telah mencapai Rp 345,55 triliun kepada 7,2 juta pelaku usaha.

Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Irene Swa Suryani mengatakan, jumlah tersebut hampir mencakup terget keseluruhan dari total debitor sejumlah 7.209.944 pelaku usaha.

"Pada 2022, pemerintah memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp 373,17 triliun, saat ini persentasenya sudah 92,60 persen," kata dia dalam siaran pers, dikutip Minggu (18/12/2022).

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Bunga KUR Super Mikro jadi 3 Persen

Irene menambahkan, total penyaluran KUR pada 2022 di Provinsi Sumatra Selatan sampai 14 Desember 2022 berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) mencapai Rp 10,495 triliun yang dialokasikan kepada 173.361 debitor.

Capaian tersebut terdiri dari KUR Super Mikro sebesar Rp 144,37 miliar kepada 15.047 debitor dan KUR Mikro Rp 6,072 triliun untuk 139.692 debitor.

Lalu, ada juga penyaluran KUR Kecil/khusus Rp 4,276 triliun kepada 18.548 debitor dan KUR Penempatan PMI sebesar Rp 740 juta kepada 74 debitor.

Dalam upaya percepatan penyaluran KUR dan pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi pelaku UMKM, Irene menegaskan KemenKopUKM menginisiasi dan mendorong penyaluran KUR.

Baca juga: Bank Mandiri Pacu Penyaluran KUR di Akhir Tahun

Caranya, melalui skema KUR khusus yang ditujukan kepada kelompok usaha masyarakat atau klaster yang diperuntukkan bagi koperasi dan kelompok UMKM.

"Dalam hal ini melibatkan agregator/offtaker dan avalist di berbagai sektor antara lain pertanian, peternakan, perikanan, furnitur, suvenir, kerajinan tangan, fesyen, dan pariwisata dengan target penerima KUR berbasis klaster prioritas," imbuh Irene.

Menurut dia, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat penyaluran KUR, diperlukan inovasi pembiayaan bagi UMKM.

"Misalnya melalui skema kelompok usaha, baik dalam wadah koperasi maupun kelompok klaster UMKM sebagai bentuk percepatan pendistribusian insentif pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," tandas dia.

Baca juga: Akhir 2022, PT Pegadaian Targetkan Realisasi KUR Syariah Rp 700 Miliar