Note

Ada Ancaman Resesi, Bos Mattel Optimistis Industri Mainan Tahan Banting

· Views 29

CIKARANG, KOMPAS.com - Vice President & General Manager PT Mattel Indonesia (MI), Roy Tandean mengungkapkan optimistis pada pasar ekspor tahun depan (2023), meski ada ketidakpastian global atau ancaman resesi yang dihadapi.

Perusahaan pabrik mainan ini juga optimis akan merambah pasar ekspor ke berbagai negara. Namun sampai saat ini, Mattel Indonesia lebih banyak mengekspor ke Amerika Serikat (AS).

"Saya sendiri masih cukup optimis melihat kondisi pasar. Saya juga paham dengan adanya tekanan-tekanan makro ekonomi. Tapi apa yang kami lihat sekarang ini saya rasa masih cukup positif," katanya dalam peresmian pabrik baru Mattel di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).

"Industri toys (mainan) menurut saya salah satu industri yang sangat resilience, tahan banting terhadap gejolak ekonomi. Meskipun dua tahun kemarin ada banyak sekali challenge, tapi industri mainan tetap bagus," lanjut Roy.

Baca juga: Bos Mattel Sebut Produk Mainan Barbie dan Hotwheels 70 Persen Gunakan Bahan Baku Lokal

Maka dari itu, dengan adanya ekspansi pabrik tersebut membuktikan bahwa industri mainan tetap tumbuh positif dan bisa menambah produksi mainan hingga 3 juta tiap minggunya.

"Kapasitas produksi setahun dengan investasi yang baru sekitar 3 juta boneka setiap minggu. Tapi teman-teman mesti tahu, kita berproduksinya itu seasonal. Jadi ada waktu-waktu puncak produksi, ada waktu-waktu yang rendah. Seperti sekarang ini kita sudah memasuki low season," jelas Roy.

Baca juga: Perusahaan Produksi Mainan Mattel Ekspansi Pabrik, Serap 1.000 Pekerja


Pada 2021 lalu, kata Roy, Mattel Indonesia memproduksi 85 juta boneka Barbie. Selain itu, untuk menghadapi ancaman resesi tahun depan, Mattel Indonesia telah bertranformasi secara digital, dengan demikian akan lebih efisien dan menghemat biaya dalam produksi.

"Kita harapkan juga akan ada pertumbuhan di pasar domestik. Tapi teman-teman tahu Mattel Indonesia ini bounded zone (zona terbatas). Jadi seratus persen produk kami ekspor. Terus divisi komersial membawa kembali beberapa dari produk-produk kami untuk dijual di pasaran lokal di Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.