Note

Mendag Klaim Harga dan Stok Bapok Stabil Jelang Nataru

· Views 32

Pasardana.id - Harga barang kebutuhan pokok (bapok) secara umum stabil. Bahkan menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru) 2022-2023, stok bapok juga dipastikan aman.

Klaim tersebut disampaikan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Dia mengatakan, pihaknya bersama Kementerian/Lembaga serta pemerintah daerah melakukan pengawasan pergerakan harga bapok secara intensif sehingga inflasi tetap terkendali.

"Saya telah melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah mengecek harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Secara umum harga barang kebutuhan pokok stabil dan pasokannya cukup," kata Zulkifli Hasan dikutip dari keterangan resmi, Minggu (4/12).

Zulkifli juga memastikan barang kebutuhan pokok akan terus tersedia.

Menurut dia, jika harga bapok gejolak, pemerintah akan langsung bertindak dengan memberikan subsidi baik untuk harga maupun untuk biaya logistik.

"Pemerintah menjamin ketersediaan barang pokok dan jika ada kenaikan harga, langsung disubsidi melalui Pemerintah Daerah," ujarnya.

Zulkifli mengatakan, dirinya mendapatkan aduan terkait kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe.

Pemerintah, kata dia, telah menugaskan Bulog untuk mengimpor 300.000 ton kedelai dan akan dijual dengan harga sekitar Rp 11.000 per kilogram bila harga impornya Rp12.000 per kilogram.

"Pemerintah telah mendorong Perum Bulog untuk melakukan importasi secara langsung dari negara produsen guna menjaga ketersediaan pasokan dan harga kedelai di pasar. Jadi perajin tahu dan tempe dapat membeli dari Perum Bulog dengan harga yang terjangkau," tuturnya.

Selain itu, Zulkifli juga menerima aduan terkait kenaikan harga minyak goreng. Ia memastikan masyarakat mendapatkan minyak goreng curah dan kemasan untuk merk Minyakita dengan harga Rp14.000/liter.

Terakhir, Mantan Ketua MPR RI ini menerima aduan terkait pengurusan izin impor produk hortikultura.

Terkait hal tersebut, ia meminta importir memenuhi persyaratan sesuai aturan dan mengutamakan impor komoditas yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri.

"Produk hortikultura yang mampu kita hasilkan tidak perlu impor. Utamakan buah-buahan dan sayur-sayuran lokal. Buah yang sudah ada di dalam negeri tidak perlu diimpor lagi," tandasnya.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.