Note

Upaya SRO Dukung UMKM Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Nasional

· Views 68

Pasardana.id - Pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan hal yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia.

Pasalnya, semua pihak sepakat, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian bangsa.

Meski demikian, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan, di antaranya; kurangnya akses pasar, kurangnya penggunaan teknologi yang lebih maju, dan kurangnya sumber daya manusia yang terampil. Kondisi ini juga diperparah oleh infrastruktur yang kurang memadai di daerah terpencil.

Adapun factor yang terakhir dan diyakini yang paling krusial adalah keterbatasan akses ke layanan keuangan.

Tantangan ini yang menjadi concern para Self Regulatory Organization (SRO) untuk mengatasinya.

Pemerintah sendiri melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis beberapa instrument kebijakan menyangkut kemudahan untuk mengakses layanan keuangan bagi para UMKM.

Salah satunya dengan menghadirkan Securities Crowdfunding (SCF) sebagai Implementasi POJK 57/POJK.04/2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana BerbasisTeknologi Informasi (Securities Crowdfunding) sebagaimana diubah dengan POJK 16/POJK.04/2021.

Djustini Septiana, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK menjelaskan, SCF merupakan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya.

Nantinya investor bisa membeli dan mendapatkan kepemilikan melalui Saham, surat bukti kepemilikan utang (Obligasi), atau surat tanda kepemilikan bersama (Sukuk).

Saham dari usaha tersebut diperoleh sesuai dengan persentase terhadap nilai besaran kontribusinya.

Menurut Djustini, SCF ditarget mengalami pertumbuhan total dana dihimpun setiap tahunnya senilai Rp50 miliar.

Sehingga secara kalkulasi, maka di tahun 2023, total dana dihimpun dari instrumen SCF bisa tembus Rp711 miliar.

Saat ini minat investor untuk menempatkan dananya di SCF juga kian meningkat. “Data OJK menunjukkan, saat ini sudah terdapat 129.958 investor SCF,” ungkap Djustini di Bandung, Jumat (25/11) lalu.

Ditambahkan, “SCF ini sangat membantu UMKM dengan berbagai kemudahan. Misalnya dia (UMKM) bisa membuat platform hingga Rp10 miliar namun ada perubahan menjadi Rp2 miliar, maka itu bisa saja terjadi.”

OJK sendiri, lanjut Djustini, terus mengevaluasi peraturan guna mengikuti perkembang yang terjadi di industri.

“Peraturan yang ada tetap kita evaluasi, bagi yang sudah berlaku masih berjalan sambil berjalan. Yang kita awasi adalah issuer-nya, jika terjadi crash pada sisi issuer. Yang kita khawatirkan adalah pelaku industrinya yang main-main atau nakal. Selain pengawasan, kami juga melakukan pemantauan dari sisi GCG (Good Corporate Governance) di platformnya,” bebernya.

Saat ini, terdapat 11 platform atau penyelenggara SCF yaitu; PT Santara Daya Inspiratama (Santara), PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare), PT Crowd Dana Teknologi Indonusa (Crowddana), PT Numex Teknologi Indonesia (LandX), PT Dana Saham Bersama (Dana Saham), PT Shafiq Digital Indonesia (SHAFIQ), PT Dana Investasi Bersama (FundEx), PT LBS Urun Dana (LBS Urun Dana), PT Likuid Jaya Pratama (Ekuid), PT Dana Rintisan Indonesia (Udana) dan PT Fintek Andalan Solusi Teknologi (Fulusme).

Sedangkan saat ini, sudah ada 20 platform yang sudah mengajukan izin untuk menerbitkan SCF.

IDX Incubator

Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan jumlah emiten yang akan melantai di pasar modal, khususnya dari segmen UMKM, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga turut mengembangkan IDX Inkubasi di Jakarta, Surabaya dan Bandung, dimana saat ini ada 65 perusahaan yang sedang dalam pematangan.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, IDX Incubator merupakan program yang dilakukan oleh BEI untuk perusahaan, salah satunya untuk mendapatkan terkait pengetahuan IPO dari profesi penunjang yang membantu persiapannya.

"Jadi kami lakukan indeks inkubasi bagi perusahan yang ingin mendapatkan pengetahuan tentang IPO, kami menyiapkan tenaga-tenaga pengajar dari profesi penunjang yang membantu persiapannya,” ujar dia.

Adapun emiten yang berasal dari IDX Inkubasi yang sudah IPO hingga saat ini ada sejumlah 6 emiten.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.