EURUSD Turun Sedikit tetapi Pertahankan Paritas Jelang Pemilu Sela AS

• EURUSD menunjukkan kinerja yang lemah di atas paritas karena investor berubah menjadi berhati-hati menjelang Pemilu sela AS.
• The Fed Barkin melihat tidak ada perlambatan dalam laju kenaikan suku bunga sampai perlambatan pertumbuhan harga.
• Pekan ini, data Inflasi AS akan menjadi yang paling penting.

Pasangan EURUSD telah menyaksikan koreksi tipis setelah menguji level tertinggi hari Senin di 1,0031 di sesi Tokyo. Kelelahan dalam momentum kenaikan telah menghasilkan minat jual kecil pada aset tersebut, namun, aset masih memegang paritas karena dorongan risiko secara keseluruhan masih positif.

Sementara itu, indeks dolar AS telah bangkit kembali dengan tajam dari 110,05 karena para investor berubah menjadi berhati-hati menjelang pemilihan jangka menengah AS. Kontrak berjangka S&P500 menunjukkan pergerakan datar ke positif di Tokyo setelah bullish pada hari Senin di tengah optimisme di seluruh pasar.

Sebaliknya, imbal hasil oblisgasi 10-tahun pemerintah AS telah naik menjadi 4,22% setelah beberapa komentar hawkish dari Presiden Federal Reserve (The Fed) Richmond Thomas Barkin. Pengambil kebijakan The Fed itu percaya bahwa laju pengetatan kebijakan yang sedang berlangsung oleh bank sentral AS akan terus berlanjut sampai tanda-tanda yang menjanjikan perlambatan tekanan inflasi. Dia lebih lanjut menambahkan bahwa "Masuk akal bagi The Fed untuk memulai pengetatan lebih awal."

Hasil Pemilu Sela di AS akan memiliki dampak signifikan pada DXY yang perkasa dan akan menunjukkan tingkat stabilitas politik dalam perekonomian. Oleh karena itu, pemungutan suara di antara 435 kursi Dewan Perwakilan Rakyat dan 34 kursi Senat akan sangat diperhatikan.

Akhir pekan ini, rilis inflasi AS akan tetap menjadi fokus. Karena percepatan suku bunga dan penurunan harga bensin, tekanan inflasi diperkirakan akan menunjukkan penurunan.

Di sisi Zona Euro, investor menunggu data Penjualan Ritel. Data ekonomi mungkin tetap dalam lintasan negatif di -1,3% tetapi akan membaik terhadap angka sebelumnya -2,0%. Meskipun, tekanan harga melonjak, penjualan ritel yang lebih rendah mengindikasikan kelemahan ekstrim dalam permintaan ritel.