ITMG Tebar Dividen Jumbo, Intip Peluang Raup Cuannya

IDXChannel – Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) bagi-bagi dividen lagi. Nilai dividen per sahamnya pun terbilang jumbo. Pertanyannya, seberapa menarik?

Pada Rabu (2/11), Indo Tambangraya mengumumkan rencana pembagian dividen interim di website Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam keterbukaan informasi, perusahaan bakal membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2022 mencapai US$299,51 juta atau sekitar Rp4,69 triliun. Ini setara dengan dividen Rp4.128 per saham.

Pembagian dividen ini mewakili 65% dari laba bersih perseroan yang dilaporkan sepanjang semester pertama 2022.

Keputusan pembagian dividen tersebut merujuk kepada Circular Resolutions In Lieu of the Board of Directors of ITMG tertanggal 31 Oktober 2022 yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal yang sama.

Dengan jumlah dividen per saham yang besar tersebut, imbal hasil (yield) dividen ITMG mencapai 9,46 persen. Ini mengacu pada harga saham ITMG yang sebesar Rp 43.650 per saham di BEI per penutupan sesi I Kamis (3/11).

Imbal hasil dividen ITMG tersebut menarik lantaran jauh lebih besar tinimbang, katakanlah, suku bunga deposito 12 bulan bank kakap RI yang hanya sebesar 2,00-3,00 persen.

Dividend yield ITMG juga masuk dalam elite club di bursa. Ini karena setidaknya hanya ada belasan saham emiten dengan yield dividen di atas 9 persen.

Selain itu, dari sisi capital gain (keuntungan dari pergerakan harga saham di pasar), kinerja saham ITMG sejauh ini masih dalam tren menaik (uptrend). Sejak awal tahun (ytd), harga saham ini terbang 113,97 persen terdorong oleh melesatnya laba perusahaan di tengah booming batu bara.

Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu investor perhatikan sebelum berburu dividen dari ITMG (dividend hunting).

Pertama, harga saham ITMG termasuk premium. Artinya, perlu kocek minimal Rp4,36 juta untuk bisa mendapatkan 1 lot (berarti 100 lembar saham).

Sebagai perbandingan, 1 lot saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), misalnya, dihargai Rp20-an ribu per saham.

Kedua, risiko penurunan harga saham saat ex-date atawa biasa disebut jebakan dividen (dividend trap).

Secara sederhana, dividend trap berarti jebakan imbal hasil (yield) dividen suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date (ketika investor tidak lagi berhak menerima dividen) harga sahamnya justru anjlok.

Alhasil, investor terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date. 

Cum date adalah tanggal terakhir ketika investor berhak memperoleh dividen. Periode cum date terjadi sebelum ex-date.

Sebagai ancang-ancang, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ITMG pada 10 November dan ex dividen di kedua pasar tersebut pada 11 November mendatang.

Hal Perlu Diperhatikan

Menimbang hal di muka, investor perlu setidaknya menyiapkan kocek yang cukup lumayan dan perhitungan rasio risk-reward (risiko dan keuntungan) yang memadai.

Kita bahas sedikit soal kocek. Apabila seorang investor memiliki dana, katakanlah, Rp13-an juta, dia akan memiliki 3 lot saham ITMG di harga Rp43.650 per saham per penutupan sesi I Kamis (3/11).

Sumber: Investing.com

Ini artinya, investor tersebut bisa mengantongi dividen tunai senilai Rp1,238 juta.

Nah, apabila dana investor cukup besar, sebut saja mampu membeli 25 lot saham ITMG atawa senilai Rp109 juta, dividen tunai yang bisa dibawa pulang sebesar Rp10,32 juta.

Catatan saja, perhitungan dividen di atas belum dikurangi oleh pengenaan pajak PPh final sebesar 10 persen. (Bisa bebas pajak dengan syarat-syarat tertentu.)

Kemudian, soal potensi penurunan harga saham ITMG pasca-cum date.

Apabila investor membeli saham ITMG di kisaran harga saat ini, penurunan saham hingga lebih dari 9-10 persen akan menghapus cuan yang bakal didapat dari dividen.

Karenanya, titik masuk (entry) di harga yang tepat akan sangat menentukan besaran potensi cuan (dan mungkin memperkecil potensi rugi) dari dividen interim ITMG di atas. Singkatnya, ini soal trading plan yang terukur. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.