Note

Tutup Cabang KB Bukopin sebagai Upaya Optimalisasi Jaringan di Era Digital

· Views 29
Beralihnya layanan perbankan konvensional ke digital akan berdampak pada penutupan kantor cabang. (Foto: dok KB Bukopin)

JAKARTA, iNews.id - Dengan mulai beralihnya layanan perbankan konvensional ke digital, akan berdampak pada penutupan kantor cabang. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat hanya 25.641 unit kantor cabang bank umum per Juni 2022. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, menyusut sebanyak 4.058 kantor cabang dari posisi Juni 2021 yang mencapai 29.699 kantor cabang.

Beberapa bank pun turut merespon perkembangan era digital tersebut dengan memangkas sejumlah kantor cabang. Kendati demikian, bank tetap memperkuat layanan cabang yang ada dengan mentransformasi menjadi digital maupun smart branches.

Digitalisasi kantor cabang sedianya sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Berdasarkan data OJK pada 2015, merupakan puncak tertinggi jumlah kantor cabang sebanyak 32.953 dibandingkan per Juni 2022 sebanyak 25.641 unit, artinya berkurang 7.312 unit atau 22,19 persen dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.

Sama hal dengan tren penutupan kantor cabang pada bank di tanah air, PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) turut beradaptasi atas perkembangan era digital saat ini. Keberadaan kantor cabang perbankan secara fisik masih dibutuhkan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang ingin mendapat layanan keuangan yang khusus. Digitalisasi dapat dibagi ke dalam beberapa sisi, yaitu eksternal dari sisi nasabah dan internal dari sisi bank.

Bagi perbankan, hubungan antara bank dan nasabah harus senantiasa dijaga melalui pertemuan secara fisik maupun non fisik. Dengan kata lain, digitalisasi memang perlu diadaptasi dan diimplementasikan.

Secara alami, akibat adanya digitalisasi serta perubahan perilaku masyarakat menyebabkan keberadaan dan fungsi kantor cabang bank konvensional akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. 

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku transaksional nasabah dari sistem konvensional menjadi digital, ataupun dari sistem offline menjadi online.

Maka untuk merespons hal tersebut, bank harus mampu beradaptasi dengan merubah pola bisnis yang ada, termasuk salah satunya kantor cabang sebagai instrumen pengembangan bisnis perbankan menjadi lebih terdigitalilasi, sehingga alokasi biaya pengembangan jaringan cabang dapat teroptimalisasi ke dalam bentuk lain melalui pengembangan teknologi produk dan layanan yang dapat menjawab seluruh kebutuhan nasabah atas perubahan perilaku transaksional tersebut.

Dengan begitu, untuk mendukung seluruh proses adaptasi sistem perbankan yang komprehensif, pihak-pihak yang memiliki informasi dan keilmuan seputar perkembangan digital perbankan juga harus bisa berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat untuk membangun dan memperkuat industri perbankan di tanah air pada era digital saat ini.

#mpicontent

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.