Note

Apa Itu Shadow Candle dalam Trading?

· Views 59

Dalam dunia trading forex, grafik candlestick adalah tipe grafik yang paling populer. Hampir seluruh trader yang Anda lihat di jejaring sosial saat ini menggunakan tipe grafik candlestick.

Grafik ini populer karena menampilkan informasi yang lebih banyak daripada tipe grafik lainnya seperti grafik garis (Iine chart), grafik bar (bar chart), dan kagi chart. Selain itu, secara visual grafik candlestick lebih nyaman dipandang mata.

Pada artikel ini, kami akan menjelaskan tentang candlestick dan apa makna dari shadow candlestick.

Candlestick adalah salah satu jenis grafik yang menunjukkan 4 informasi penting tentang harga yang sangat  berguna bagi trader dan investor. Satu candlestick memuat informasi tentang harga pembukaan (open price), harga penutupan (close price), harga tertinggi (high price) dan harga terendah (low price).

Harga pembukaan (open price) adalah harga awal instrumen atau aset dalam periode tertentu. Sebagai contoh, pada time frame Daily, harga pembukaan adalah harga awal setelah candlestick kemarin tutup. Sedangkan pada time frame Weekly, harga pembukaannya berada pada hari senin awal pekan saat market baru buka.

Harga tertinggi (high price) adalah harga tertinggi yang tercapai dalam sesi/periode tertentu, sedangkan harga terendah (low) adalah harga terendah yang dicapai dalam sesi/periode tertentu. Harga penutupan (close price) adalah harga terakhir saat periode selesai.
Apa Itu Shadow Candle dalam Trading?

Candlestick mempunyai dua bagian. Yang pertama disebut badan (body). Badan candle adalah jarak antara harga pembukaan dengan harga penutupan.

Bagian kedua adalah ekor atau shadow candle. Ekor menunjukkan harga tertinggi dan terendah dalam satu candlestick.
Apa Itu Shadow Candle dalam Trading?

Badan candle yang berwarna merah menunjukkan harga penutupan yang lebih rendah daripada harga pembukaan. Sebaliknya, badan candle berwarna hijau menunjukkan harga penutupan yang lebih tinggi daripada harga pembukaan.

Apa Itu Shadow Candle dalam Trading?

Shadow atas menunjukkan harga tertinggi sedangkan shadow bawah menunjukkan harga terendah. Perlu diketahui bahwa tidak semua candlestick mempunyai shadow.

Anda akan menemukan candlestick yang hanya berisi body dan tanpa shadow di grafik. Candlestick tanpa body artinya shadow sama dengan harga pembukaan dan harga penutupan.

Seperti yang ditunjukkan di atas, shadow candlestick adalah harga tertinggi atau harga terendah yang terjadi di market pada periode tertentu. Shadow atas menunjukkan harga tertinggi sedangkan shadow bawah menunjukkan harga terendah.

Ukuran shadow dapat panjang atau pendek bergantung kondisi market. Dalam kondisi market dengan volatilitas tinggi, shadow candle biasanya panjang sedangkan dalam kondisi market volatilitas rendah, shadow candle rata-rata berukuran pendek.

Salah satu hal yang sering ditanyakan oleh para trader adalah mengenai panjang atau pendeknya shadow.

Pada dasarnya, ketika candlestick mempunyai shadow yang panjang, hal ini biasanya menandakan ada volume transaksi yang besar di market pada periode tersebut. Shadow panjang ini terbentuk dari harga yang pernah naik/turun kuat lalu berbalik dengan cepat.

Shadow candle yang panjang menunjukkan volatilitas market sedang tinggi atau volume transaksi seller dan buyer sedang banyak di market. Sebaliknya, shadow yang pendek artinya volatilitas market sedang rendah, atau tidak banyak volume transaksi di market.

Ada beberapa fungsi shadow yang Anda perlu ketahui.

Pada dasarnya, tidak ada strategi trading yang hanya berpatokan pada shadow candlestick. Hal ini karena shadow yang terbentuk pada candlestick mempunyai pesan yang sangat beragam.

Akibatnya, trading yang hanya mengandalkan shadow candlestick mempunyai akurasi yang rendah. Oleh karena itulah, dalam menggunakan shadow candlestick, kita melihatnya sebagai bagian dari pola candlestick.

Pola candlestick yang mempunyai shadow yang panjang dan akurasi yang cukup bagus adalah pola shooting star, hammer, dan pin bar. Berikut ini langkah-langkah strategi trading menggunakan ketiga pola candlestick ini.

Sebagai contoh, Anda mengidentifikasi grafik harga EURUSD pada time frame H1 dan ternyata harga sedang dalam tren turun. Karena harga sedang dalam tren turun, maka priotitas utama Anda adalah posisi sell, bukan buy. Hal ini karena posisi sell memanfaatkan impulse yang lebih panjang daripada posisi buy yang memanfaatkan koreksi.

Selanjutnya, Anda mengidentifikasi level harga penting dan melihat level resisten pada harga 1.12000 sebagai level area entry. Level area inilah yang menjadi acuan entry sell Anda.

Terakhir, Anda tinggal menunggu harga pullback atau koreksi ke level resisten tersebut lalu lihatlah apakah ada konfirmasi dari pola candlestick. Apabila terbentuk salah satu dari pola shooting star atau pin bar (shadow atas panjang), maka posisi sell Anda masuk.

Dengan menerapkan 3 langkah ini, akurasi trading Anda jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan shadow atau pola candlestick saja. Ulangi ketiga langkah di atas agar Anda lebih mudah melihat peluang berdasarkan strategi ini.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.