Note

10-11 Agustus 2022: CPI, PPI Dan Jobless Claims AS

· Views 28

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. Pada saat yang sama akan dirilis CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi, masing-masing untuk month over month (m/m) yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y. The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Laju inflasi baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.

10-11 Agustus 2022: CPI, PPI Dan Jobless Claims AS
Bulan Juni lalu CPI total y/y melonjak menjadi +9.1%, lebih tinggi dari perkiraan +8.8%, dan yang tertinggi sejak bulan November 1981. Untuk basis bulanan (m/m) CPI total naik 1.3%, juga lebih tinggi dari perkiraan +1.1%, dan yang tertinggi sejak bulan September 2005.

Naiknya inflasi tahunan bulan Juni tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga gasoline hingga 59.9%, bahan bakar minyak yang naik hingga 98.5%, harga gas yang naik 38.4%, listrik yang naik 13.7%, kendaraan bermotor (+11.4%), harga makanan (+10.4%), dan sewa tempat tinggal (+5.6%). CPI inti y/y bulan Juni 2022 turun menjadi +5.9%, masih lebih tinggi dari perkiraan +5.7%, tetapi yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Sementara CPI inti m/m naik 0.7%, tertinggi sejak bulan Juli 2021.

Untuk bulan Juli 2022 diperkirakan CPI total y/y akan turun menjadi +8.7%, CPI inti y/y diperkirakan naik menjadi +6.1%, CPI total m/m diperkirakan +0.2% dan CPI inti m/m akan turun menjadi +0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI  atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi ditingkat produsen, yaitu persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi ditingkat konsumen, karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah dan ekspor.

Ada 2 data yang dirilis yaitu PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk energi dan bahan makanan, dan PPI total, masing-masing untuk m/m (month over month) yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan y/y (year over year) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. PPI inti tidak termasuk harga makanan dan energi.

10-11 Agustus 2022: CPI, PPI Dan Jobless Claims AS
PPI total AS bulan Juni 2022 m/m naik 1.1%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.8%, dan yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Untuk basis tahunan (y/y) PPI total naik 11.3%, juga lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 10.7%, dan yang tertinggi dalam 3 bulan. Kenaikan terjadi pada harga gasoline (+18.5%), jasa (+0.4%), mesin dan biaya transportasi. PPI inti m/m naik 0.4%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang +0.6%.

Untuk bulan Juli 2022 PPI total m/m diperkirakan akan naik 0.2%, PPI inti m/m akan naik 0.4%, dan PPI total y/y diperkirakan naik 10.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data initial.

10-11 Agustus 2022: CPI, PPI Dan Jobless Claims AS
Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 6,000 menjadi 260,000 klaim, masih lebih rendah dari perkiraan 262,000 klaim. Sementara itu klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 254,750 klaim, tertinggi sejak November 2021.

Untuk minggu ini diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali naik menjadi 264,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.