Sejarah Saham INAF, Emiten yang Catatkan Rugi Bersih Rp51 M di Awal 2022

IDXChannel - Sejarah saham INAF atau kode emiten dari perusahaan PT Indofarma Tbk sangat menarik untuk di ulas lebih dalam. Berdasarkan laporan keuangan, INAF mencatatkan rugi bersih sebesar Rp51,18 miliar pada kuartal I 2022.

Profil Perusahaan INAF

PT Indofarma (Persero) Tbk adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang farmasi perusahaan saham gabungan BUMN farmasi PT. Biofarma. Karena itu, selain KAEF, negara juga memiliki INAF perusahaan yang bergerak di bidang farmasi. Kantor pusat PT Indofarma Tbk berlokasi di Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat, Bekasi.

Selain obat, produk komersial Ethical Generic (OGB), Over The Counter (OTC), Ethical Branded,  Indofarma (INAF) telah memperoleh izin edar yang juga mencakup alat kesehatan dan mesin farmasi. Indofarma juga mendistribusikan produknya melalui 29 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kode saham PT Indofarma Tbk telah berada di Bursa Efek Indonesia selama hampir 20 tahun. Seperti yang Anda ketahui, industri farmasi merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Namun, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap maju mundurnya industri farmasi. 

Salah satunya mungkin keputusan untuk menjadi perusahaan publik. Dalam perusahaan publik, saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat umum dan memiliki berbagai konsekuensi. 

Pada tanggal 30 Maret 2001, INAF menerima pernyataan yang sah dari Bapepam-LK dan melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham INAF atas 596.875.000 saham Seri B dengan harga penawaran Rp250 per saham dan nilai nominal Rp100 per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 April 2001.

Sejarah Perusahaan INAF

Awalnya, INAF berasal dari sebuah pabrik kecil yang dikelola oleh rumah sakit pusat pemerintah Belanda. Di masa lalu, salep dan perban kasa dibuat di pabrik ini. Kedua, pada tahun 1931 pabrik itu bernama Pabrik Obat Manggarai, yang memproduksi tablet dan suntikan. 

Baru pada tahun 1950 pemerintah Indonesia menasionalisasi pabrik tersebut dan menyerahkan kendalinya kepada Departemen Kesehatan. Setelah  Pabrik Farmasi Manggarai diakuisisi pada tahun 1979, pemerintah berganti nama menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.

Pada tahun 1981 ditetapkan oleh pemerintah sebagai Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Tujuh tahun kemudian, pabrik Indopharma dibangun di CIbitung, Bekasi. 

Pada tanggal 2 Januari 1996, tepatnya, status badan hukum berubah dari Perum Indofarma  menjadi Perusahaan (Persero). Empat tahun kemudian, Indofarma (iNDF) mendirikan PT Indofarma Global Medika, anak perusahaan pertama yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan obat-obatan. (SNP)