Note

Bahlil: Indonesia tidak Krisis

· Views 31
Bahlil: Indonesia tidak Krisis

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Foto: Prayogi/Republika.
Bahlil tegaskan Indonesia tak krisis, tapi harus tetap hati-hati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menampik anggapan bahwa Indonesia mengalami krisis. Menurut dia, bukannya krisis, tetapi Indonesia memang harus menerapkan prinsip hati-hati di tengah ketidakpastian global yang tengah terjadi saat ini.

"Mohon maaf, saya agak sedikit kurang pas kalau dianggap Indonesia itu krisis. Apanya yang krisis? Bahwa kondisi kita harus hati-hati, iya," katanya dalam paparan realisasi investasi di Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga
  • Baznas Ingin Santri Kuasai Perekonomian Dunia
  • Ekonomi Hijau Bisa Diterapkan Industri Kecil Hingga Besar
  • KSP: Jurus 'Gas dan Rem' Jokowi Baik untuk Pemulihan Ekonomi

Bahlil menuturkan, kondisi global saat ini memang tidak baik karena adanya krisis pangan, energi, dan inflasi yang tinggi di sejumlah negara. Indonesia pun tidak bisa menghindari hal tersebut karena sebagian pangan dan sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri masih diimpor.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu menilai masalah pangan bisa didukung dengan substitusi pangan lokal yang melimpah. Namun, ia mengakui masalah energi memang masih cukup rumit diselesaikan. Ia bahkan menyebut Indonesia harus siap akan kondisi yang tidak menguntungkan jika subsidi energi nantinya terus meningkat.

"Problem kita di minyak, makanya kita cepat harus merubah dari fosil ke EBT. Contoh, katakanlah kita lagi mendorong program motor listrik, kita kurangi BBM, kemudian gas LPG juga kita dorong ke listrik," katanya.

Bahlil menuturkan, dari sisi investasi, Indonesia juga masih cukup populer jadi destinasi investasi. Hal itu berdasarkan capaian pertumbuhan realisasi investasi asing sepanjang semester I 2022 yang mencapai 35,8 persen yoy.

Realisasi penanaman modal asing (PMA) pada periode Januari-Juni 2022 tercatat mencapai Rp310,4 triliun, porsinya mencapai 53,1 persen dari total realisasi investasi di periode tersebut sebesar Rp584,6 triliun.

"Kenapa investasi asing kita tetap percaya pada Indonesia? Fundamental ekonomi kita dianggap cukup bagus karena pertumbuhan kita sangat bagus, inflasi kita sekalipun ada kenaikan, tapi kita jaga, dan rasio utang kita masih tetap dalam kondisi yang insya Allah baik sekalipun memang tambah terus. Tapi, aset kita di satu sisi nambah terus dan ini juga jaga stabilitas pertumbuhan, konsumsi dan daya beli kita," ungkapnya.

Bahlil: Indonesia tidak Krisis
sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.