Note

Eropa Mulai Alihkan Sumber Energi ke Batu Bara, Harga Acuan Meroket ke USD203,69 per Ton

· Views 66
Eropa Mulai Alihkan Sumber Energi ke Batu Bara, Harga Acuan Meroket ke USD203,69 per Ton
Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) telah menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) pada bulan Maret 2022 sebesar USD 203,69 per ton. (Foto:MNC Media)

IDXChannel -Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) telah menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) pada bulan Maret 2022 sebesar USD 203,69 per ton atau naik USD 15,31 per ton dari bulan Februari lalu, yaitu USD 188,38 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, meningkatnya eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia - Ukraina membuat harga komoditas batubara global melambung tinggi. 

BACA JUGA:
Harga Batu Bara Meroket 66,5 Persen dalam 5 Hari

"Konflik ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pada pasokan gas," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (8/3/2022). 

Lanjutnya, Rusia merupakan salah satu produsen gas terbesar di dunia sehingga adanya konflik tersebut menyebabkan terjadinya kendala pasokan gas di Eropa. 

BACA JUGA:
Perang Rusia Vs Ukraina Bikin Perusahaan Batu Bara Happy, Kenapa?

"Negara-negara Eropa bahkan mulai beralih ke batubara sebagai sumber energi," jelasnya.

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

BACA JUGA:
PTBA Target Produksi Batu Bara 36,41 Juta Ton di 2022

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.  (TIA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.