London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (31/1/2022), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,02 persen atau 1,70 poin, menjadi menetap di 7.464,37 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 1,17 persen atau 88,24 poin menjadi 7.466.07 poin pada Jumat (28/1/2022), setelah menguat 1,13 persen atau 84,53 poin menjadi 7.554,31 poin pada Kamis (27/1/2022), dan terangkat 1,33 persen atau 98,32 poin menjadi di 7.469,78 poin pada Rabu (26/1/2022).

Rio Tinto Plc, perusahaan pertambangan aluminium, borat, tembaga, emas, bijih besi, timbal, perak, timah, uranium, seng, bahan baku titanium dioksida, berlian, garam, dan zirkon membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 3,73 persen.

Diikuti saham perusahaan pertambangan multinasional yang tercatat di Inggris Anglo American Plc yang merosot 2,81 persen, serta perusahaan operator jaringan supermarket terbesar kedua di Inggris J Sainsbury Plc juga tergelincir 2,81 persen.

Sementara itu, harga saham Scottish Mortgage Investment Trust, sebuah perusahaan investment trust naik 4,96 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul saham kelompok perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Inggris Ocado Group yang melonjak 4,30 persen, serta perusahaan penasihat investasi yang telah terdaftar di komisi bursa dan sekuritas AS (SEC) Pershing Square Holdings Gp Llc bertambah 3,94 persen.
Baca juga: Saham Inggris dilanda ambil untung, indeks FTSE 100 jatuh 1,17 persen
​​​​​​​


Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2022