Note

Rupiah Loyo Saat Indeks Dolar AS Menghijau

· Views 15

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Senin (17/1/2022).

Mengutip data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 35,5 poin atau 0,25 persen ke Rp14.331 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis 0,08 persen ke 95,23.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi Ibrahim memperkirakan mata uang Garuda hari ini akan cenderung berfluktuatif di awal perdagangan namun bisa ditutup menguat di rentang Rp14.270 - Rp14.330 per dolar AS.

Sebelumnya, Ibrahim menyebutkan dolar AS saat ini masih dalam posisi pelemahan lantaran investor memangkas posisi beli dan menganggap untuk saat beberapa kenaikan suku bunga AS tahun ini akan sepenuhnya diperhitungkan.

Lael Brainard pada Kamis menjadi pejabat The Fed terbaru, yang memberi sinyal bahwa The Fed bersiap-siap untuk mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022 pada sidang Komite Perbankan Senat AS untuk nominasi wakil ketuanya.

Dari sisi internal, Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia (BI) memperkirakan kegiatan usaha akan meningkat pada kuartal I/2022, yang tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 9,39 persen, meningkat dari 7,1 persen dari kuartal sebelumnya.

Peningkatan tersebut bersumber dari beberapa sektor utama yang mencatat kinerja positif, terutama sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Hal tersebut sejalan dengan periode panen raya tanaman bahan makanan, serta sektor industri pengolahan seiring dengan perkiraan meningkatnya permintaan.

Sementara itu SKDU mengindikasikan kegiatan dunia usaha pada kuartal IV/2021 tumbuh positif, hal ini tercermin dari nilai SBT sebesar 7,1 persen, sedikit lebih rendah dari SBT sebesar 7,58 persen pada kuartal III/2021, namun meningkat dibandingkan dengan SBT sebesar minus 3,9 persen pada periode yang sama 2020.

Selain itu, peningkatan kinerja usaha terindikasi pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran dan pengangkutan, serta komunikasi, yang didorong oleh meningkatnya permintaan seiring pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai daerah, serta perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai kuartal IV/2021 tercatat sebesar 72,6 persen, sedikit lebih rendah dari 73,3 persen pada kuartal sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan dengan 71,96 persen pada kuartal IV/2020.

Penggunaan tenaga kerja juga diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi. Sementara itu kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dibandingkan dengan kondisi pada periode sebelumnya, baik dari aspek likuiditas maupun rentabilitas, didukung oleh akses pembiayaan yang lebih mudah.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.