Note

Dolar AS Bergejolak Di Tengah Testimoni Powell

· Views 40

Indeks dolar AS (DXY) mengalami volatilitas cukup tinggi dalam perdagangan sesi New York hari ini (30/11/2021). Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa risiko inflasi telah meningkat, sehingga mengokohkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih cepat. Namun, kekhawatiran pasar terhadap virus korona varian Omicron terus meningkatkan pembelian pada aset safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss.

Dolar AS Bergejolak Di Tengah Testimoni Powell

Powell mengatakan dalam audiensi dengan Komite Perbankan Senat AS hari ini, “Secara umum, harga-harga yang lebih mahal yang kita lihat saat ini berhubungan dengan ketidakseimbangan permintaan dan penawaran yang dapat ditelusuri langsung ke pandemi dan pembukaan kembali (aktivitas) ekonomi… Tapi, ini juga situasi di mana kenaikan harga-harga telah menyebar secara jauh lebih luas… dan saya kira risiko inflasi yang lebih tinggi telah meningkat.

Powell mengungkapkan pula niatnya untuk menghapus istilah “sementara” saat mendeskripsikan situasi inflasi. Ia menganggap bahwa kemunculan varian Omicron saat ini dapat berkontribusi pada kenaikan inflasi.

Sebelumnya, The Fed beranggapan bahwa kenaikan inflasi hanya sementara sehingga merintis tapering secara bertahap tanpa rencana untuk langsung meningkatkan suku bunga setelah tapering berakhir. Apabila istilah “sementara” dihapus dari dokumen resmi The Fed mendatang, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed bakal makin santer di pasaran.

Baca Juga:   BERITA SAHAM SELASA 28/08/2018 - BANK INA ALAMI PENURUNAN LABA JADI Rp3,13 MILIAR HINGGA JUNI

Pernyataan Powell kian memperkuat kurs dolar AS terhadap mata uang-mata uang komoditas dan pound sterling. Namun, EUR/USD tetap tangguh mempertahankan rebound yang telah diraihnya pada kisaran 1.1300. USD/JPY dan USD/CHF juga masih babak belur.

Ketakutan terhadap varian Omicron menjadi tema utama sejak akhir pekan lalu. Keresahan sempat mereda setelah muncul rumor bahwa Omicron tak se-berbahaya varian Delta. Namun, gejolak pasar terpacu lagi oleh pernyataan sejumlah perusahaan farmasi global pada hari Selasa.

CEO Moderna mengatakan bahwa vaksin virus korona yang ada saat ini tak mungkin menampilkan efektivitas yang sama saat melawan varian Omicron dibanding varian lain. Perusahaan Regeneron Pharmaceuticals Inc juga menyatakan bahwa perawatan antibodi COVID-19-nya kurang efektif untuk mengobati kasus Omicron.

“Para trader berada pada mode ‘jual dulu dan tanya kemudian’. Anda menyaksikan pelarian global ke (aset-aset) keamanan,” Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Cambridge Global Payments, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.