Note

Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Selasa 23 November 2021

· Views 461

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas memulihkan pelemahannya pada awal perdagangan pagi ini, Selasa (23/11/2021), setelah melemah lebih dari 2 persen pada perdagangan kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Februari 2022 terpantau menguat 0,17 persen atau 3,1 poin ke level US$1.812,20 per troy ounce pada pukul 08.09 WIB.

Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,31 persen atau 5,56 poin ke level US$1.810,21 per troy ounce.

Harga emas menguat setelah melemah tajam pada Senin (22/11) menyusul pengumuman Presiden Biden untuk mencalonkan Ketua Jerome Powell untuk terus memimpin Federal Reserve selama empat tahun ke depan.

Berita ini juga mendorong penguatan dolar AS yang ekstrem dan kenaikan tajam dalam imbal hasil obligasi AS. Kombinasi ini menjadi kekuatan utama yang menggerakkan emas lebih rendah.

Biden mengatakan Jerome Powell adalah orang yang tepat untuk memimpin bank sentral karena ekonomi AS terus membaik dari kontraksi pandemi dan pemerintah tengah upaya menghambat inflasi.

"Ini menjadi pekerjaan The Fed untuk mengimbangi dua target kunci. Pertama untuk memaksimalkan ketenagakerjaan sehingga semakin banyak orang Amerika mendapat pekerjaan. Kedua untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil," kata Biden seperti dikutip Bloomberg pada Selasa (23/11/2021).

Aksi jual emas hari ini serta kenaikan dramatis imbal hasil Treasury 10 tahun, dan obligasi AS 30 tahun sebagian besar didasarkan pada komentar oleh beberapa pejabat.

Federal Reserve mengindikasikan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga AS sebelum akhir tahun 2022. Kriteria yang dilihat oleh para anggota Fed ini adalah pemulihan ekonomi yang cepat di Amerika Serikat dan kekhawatiran lanjutan tentang tingkat tekanan inflasi yang meningkat.

Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan bahwa bank sentral mungkin terpaksa mempercepat proses tapering yang dimulai bulan ini sehingga dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi dalam upaya untuk meredam tekanan inflasi yang meningkat.

Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida juga menyampaikan keyakinan yang sama bahwa kriteria mulai normalisasi suku bunga dapat dipenuhi sebelum akhir 2022. Saat ini, pelaku pasar telah memperhitungkan potensi dua kenaikan suku bunga tahun depan.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.