Inggris Mungkin Naikkan Bunga Desember, Pound Lanjutkan Rebound

Pasangan mata uang GBP/USD beranjak naik tipis sekitar 0.1 persen ke kisaran 1.3430 pada awal sesi New York hari Senin ini (15/11/2021), menyusul audiensi beberapa pejabat Bank of England (BoE) dengan anggota parlemen Inggris. Pound juga semakin menekan EUR/GBP ke kisaran terendah sepekan pada level 0.8500-an.

Gubernur BoE Andrew Bailey menghadiri audiensi hari ini bersama dengan Kepala Ekonom BoE Huw Pill dan dua anggota Komite Kebijakan Moneter BoE, Catherine Mann dan Michael Saunders. Dalam kesempatan ini, Bailey menegaskan pentingnya mempertimbangkan inflasi dalam pengambilan keputusan bank sentral. Ia juga mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga dapat dipertimbangkan dalam semua rapat kebijakan moneter bank sentral.

Terkait dengan keputusan kontroversial BoE untuk tidak menaikkan suku bunga bulan ini, Bailey berdalih bahwa keputusan itu diambil dengan sangat sulit. Namun, ia tetap memandang perlu bagi bank sentral untuk mengetahui dampak berakhirnya stimulus pemerintah terhadap pasar tenaga kerja Inggris dulu sebelum mulai menaikkan suku bunga.

Bailey mengungkapkan, sejumlah anekdot mengisyaratkan bahwa tingkat pengangguran tidak meningkat setelah berakhirinya stimulus pemerintah. Karenanya, ia meyakini komite akan mulai melihat “gambaran (kenaikan suku bunga -red)” pada rapat kebijakan berikutnya di bulan Desember.

Michael Saunders juga sepakat untuk menaikkan suku bunga secepatnya, terutama guna mengendalikan laju inflasi di sektor jasa yang sangat mengkhawatirkan. Katanya, “Inflasi akan berlebihan jika kebijakan tidak diperketat. Risiko menunda kenaikan suku bunga terlalu lama adalah suku bunga itu harus naik dengan sedikit lebih cepat dan lebih jauh.”

Secara keseluruhan, audiensi BoE di parlemen Inggris kali ini menyediakan banyak katalis bagi pound sterling untuk melanjutkan rebound. Namun, pelaku pasar juga akan memantau sejumlah event lain selama beberapa hari ke depan guna mengonfirmasi prospek “BoE rate hike” pada bulan Desember.

Event paling penting mencakup rilis laporan tenaga kerja Inggris pada hari Rabu, data inflasi Inggris pada hari Kamis, dan laporan penjualan ritel Inggris pada hari Jumat. Selain itu, perkembangan seputar sengketa Protokol Irlandia Utara antara Inggris dan Uni Eropa juga bakal berpeluang menjadi sorotan pasar.