Inflasi Terbang, Emas Meroket

Laporan Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) jauh di atas ekspektasi pasar, yakni 0.6% vs 0.2%. Hal ini membuat banyak orang semakin takut akan inflasi yang tidak terkendali, sehingga likuiditas ke aset lindung nilai inflasi seperti emas pun meningkat.

Secara teknikal, harga emas tampak baru saja menembus area USD1830 - 1845 per troy ounce yang sebelum ini sukses bertahan dalam 3-4 bulan terakhir. Penembusan tersebut praktis memberikan indikasi harga untuk melanjutkan kenaikannya, yang tampak ketika harga sempat menyentuh kisaran USD1865 - 1866 per troy ounce.

Akan tetapi, kondisi saat ini membuka peluang harga untuk terkoreksi lebih dulu sebelum melanjutkan kenaikannya. Hal ini mengingat emas baru saja menyelesaikan pola Inverted Head & Shoulders yang membuka peluang kenaikan lebih lanjut ke area USD1950 - 1980 per troy ounce.

Tak jauh berbeda dengan emas, perak tampak memberikan pergerakan yang cukup bullish. Secara teknikal, harga perak menembus resisten sebelumnya yang berada di kisaran USD24.5 - 25 per troy ounce. Harga kemudian mencapai USD25.3 per troy ounce sebelum akhirnya membuka hari Senin (15/Novembr) dengan koreksi.

Dari pergerakan harga saat ini, terbuka peluang koreksi hingga kisaran USD24.3 - 24.4 per troy ounce. Bila harga mampu memantul dari area tersebut, perak berpotensi untuk melanjutkan pergerakan hingga kisaran USD27.5 - 27.8 per troy ounce. Selalu ingat untuk menjaga dan mengelola risiko dengan baik agar tetap terlindung dari potensi volatilitas yang dapat terjadi.

Disclaimer: Publikasi analisa ini merupakan bentuk komunikasi marketing dan tidak mewakili riset atau saran investasi apapun. Konten yang terkandung di dalamnya mencerminkan pandangan umum dari pakar kami dan tidak berhubungan dengan kondisi pribadi, pengalaman investasi, ataupun situasi finansial para pembaca. Analisa ini juga tidak ditujukan untuk mempromosikan badan investasi independen manapun dan Exness tidak berkewajiban untuk melarang transaksi apapun sebelum rilis analisa. Para pembaca sebaiknya mewaspadai kemungkinan loss yang bisa terjadi. Exness tidak bertanggungjawab atas kerugian yang mungkin timbul dari penggunaan analisa ini.