Harga Emas Naik Tipis, Pasar Nantikan Rilis NFP AS

Seputarforex - Harga emas menguat tipis di sesi perdagangan Selasa (31/Agustus) malam, karena para investor sedang menghindari pasar sebagai antisipasi data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat mendatang, serta karena perlambatan bullish Dolar AS.

Harga emas spot stabil di kisaran $1,810.61 per ounce pada pukul 14:30 GMT. Sedangkan harga emas futures di Comex New York diperdagangkan di kisaran $1,811.80 per ounce. Saat berita ini ditulis, tampak XAU/USD diperdagangkan di $1,814.55, tak jauh dari level tinggi akhir pekan.

Kenaikan indeks Dolar AS melambat setelah pasar mencerna pernyataan Powell yang menyebut bahwa tapering obligasi The Fed dapat dilakukan tahun ini, walaupun tidak akan diikuti kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. "The Fed akan menjadi pemicu, tetapi tidak akan ada pengurangan akomodasi moneter yang signifikan dalam beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, emas seharusnya masih cukup baik," komentar Bart Melek dari TD Securities.

Kendati demikian, data Non Farm Payroll AS untuk bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang akan diperhatikan oleh pasar. Data tersebut diekspektasikan akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi bank sentral AS dalam menentukan wacana pengurangan stimulus ekonominya. Non Farm Payroll AS diekspektasikan bertambah sebanyak 728,000 lapangan kerja; data tingkat pengangguran turun 5.2% dari 5.4%; dan Average Hourly Earnings akan naik 0.4% dalam basis bulanan.

Menurut analisis Jim Wyckoff dari Kitco Metals, angka NFP AS yang lebih baik daripada ekspektasi dapat memperkuat sikap hawkish para pejabat The Fed sehingga kemungkinan dapat membuat harga emas kembali tertekan. Sebaliknya, apabila NFP AS mengecewakan, maka emas akan kembali dibeli sebagai safe haven daripada Dolar AS.

Terlepas dari antispasi pasar terhadap data NFP AS, analis Daniel Briesemann dari Commerzbank mengamati perilaku para investor yang mulai kembali memburu emas. Hal itulah yang membuat kenaikan harga emas pekan lalu cukup tinggi. "Setelah berpaling dari emas selama beberapa minggu dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan harga di awal Agustus lalu, para investor keuangan spekulatif kini telah kembali (ke emas)," kata Briesemann.