Ngeri! Sri Mulyani Ungkap Akhir Pandemi COVID-19 dari Temuan Para Ahli

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan menyiapkan strategi untuk hidup bersama pandemi COVID-19. Hal itu setelah melihat survey para ahli yang berasal dari 23 negara.

"Kami melihat dari pemerintah dan akan hidup dengan pandemi ini, kami mengambil survei dari Majalah Nature kepada 119 immunologist, infectious-disease researchers and virologists dari 23 negara," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Rabu (25/8/2021).

Berdasarkan survey tersebut, Sri Mulyani menjelaskan jawaban para ahli saat ditanya mengenai apa akhir yang terjadi dari pandemi COVID-19. Hasilnya 60% menjawab pandemi akan menjadi endemi.

"Para ahli dari 23 negara menyebutkan bahwa pandemi ini very likely 60% sangat mungkin dan 29% mungkin akan menjadi endemi. Jadi, kita percaya kepada science dan para ahli di bidangnya," ujarnya.

"Mereka menganggap dunia akan menghadapi dunia akan menghadapi kebiasaan baru living with endemi," lanjutnya.

Untuk menuju kebiasaan baru 'living with endemic', pemerintah disebut akan berupaya untuk mengendalikan penularan dan melindungi masyarakat dengan vaksinasi seluas-luasnya. Selain itu juga terus melanjutkan disiplin 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas).

"Dengan adanya pandemi, kesempatan untuk mereformasi kesehatan yang ada di Indonesia, termasuk jaminan kesehatan yang diselenggarakan BPJS. Ini kesempatan untuk review semua policy di bidang kesehatan," jelas Sri Mulyani.

Sebagai informasi, sampai 24 Agustus sebanyak 91,1 juta penduduk telah divaksinasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 32,6 juta di antaranya sudah divaksin dua kali, sementara 58,41 juta masyarakat baru divaksin sekali.

"Rata-rata vaksinasi pernah cukup tinggi, sekarang di bawah sedikit 1 juta (per hari). Butuh kenaikan vaksinasi per hari hingga 2 juta," jelas Sri Mulyani.