Jakarta (ANTARA) - Produk Bobocabin Bobobox kembali mengukir prestasi sebagai startup asli karya anak bangsa dengan masuk ke daftar Forbes Asia 100 to Watch yang di rilis oleh majalah tersebut pada Selasa (10/8).

Daftar yang pertama kali diluncurkan oleh majalah Forbes ini memuat 100 perusahaan rintisan di kawasan Asia-Pasifik yang dianggap sedang tumbuh pesat di kawasan di tengah pandemi COVID-19.

Ada 17 negara yang terwakili dalam daftar ini, termasuk Indonesia yang sukses menempatkan delapan startup, termasuk Bobobox. Sementara itu India diwakili oleh 22 startup, mengungguli Singapura dengan 19 startup.

“Sungguh prestasi yang membanggakan untuk kami, startup asli Bandung bisa bersanding di daftar kelas dunia. Ini membuktikan bahwa ekosistem startup di Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain," kata CEOPT Bobobox Mitra IndonesiaIndra Gunawan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan untuk Bobobox, ini menjadi awal untuk semakin memantapkan model bisnis. Di Indonesia, model bisnis Bobobox sudah cukup tervalidasi dengan adanya product market fit untuk produk-produk unggulan seperti Bobohotel dan Bobocabin.

Baca juga: Di balik kisah sukses hotel kapsul "Bobobox"

"Dengan masuknya Bobobox ke daftar Forbes Asia, kita bisa membuktikan kalau model bisnis Bobobox dapat diterima oleh pasar yang lebih luas, bukan hanya di kawasan Asia Pasifik saja bahkan dunia," katanya. Ini sangat penting, lanjut dia, untuk rencana jangka panjang sebagai the future of sleeping lifestyle company.

Dikutip dari situs resmi Forbes, metodologi yang digunakan dalam membuat daftar ini adalah dengan membuka submission dan mengundang para akselerator, inkubator, organisasi advokasi SME, universitas, venture capitalist dan lainnya untuk memberikan nominasi perusahaan yang menurut mereka layak. Sebanyak 900 submission telah diterima oleh Forbes sebelum akhirnya dipilih 100 terbaik.

Salah satu kriterianya, yang masuk nominasi harus bermarkas di Asia-Pasifik, dengan minimum usia satu tahun, dimiliki oleh swasta, dan mempunyai pendanaan terakhir di bawah 20 juta dolar AS. Metriks yang dipakai oleh tim seleksi di antaranya: dampak positif terhadap kawasan dan industri, jejak rekam yang baik atas pertumbuhan pendapatan dan kemampuan untuk menarik pendanaan dari investor, model bisnis dan pasar potensial yang menjanjikan, serta narasi yang persuasif.

Bobobox adalah perusahaan property-technology atau prop-tech yang fokus untuk penyediaan fasilitas beristirahat. Produk yang telah diluncurkan sejak tahun 2018 adalah akomodasi berbentuk kapsul modular yang terintegrasi dengan aplikasi dan sistem Internet-of-Things (IoT).

Saat ini Bobobox telah hadir di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan Solo, tepatnya di 14 lokasi dengan total 854 kamar. Bobobox mendapat dukungan dan dari beberapa venture capitalyang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures, Horizons Ventures dan Sequoia Surge. Pada bulan Mei 2020, Bobobox berhasil mendapatkan investasi Series A dengan total 11,5 juta.dolar.

Baca juga: Bobobox raih pendanaan Seri A 11,5 juta dolar AS

 

 

 

 

Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021