Note

Indeks ZEW Jerman Mengecewakan, Euro Jatuh Ke Terendah 3 Bulan

· Views 18

Pasangan mata uang EUR/USD terpuruk pada kisaran 1.1820 dalam perdagangan hari Rabu ini (7/7/2021), dekat rekor terendahnya sejak 6 April 2021. Rilis data hasil survei ZEW kemarin menjatuhkan euro ke posisi lemah versus beragam mata uang mayor, sedangkan pelaku pasar tengah mengantisipasi rilis notulen rapat kebijakan bank sentral AS yang lebih bullish nanti malam.

Indeks ZEW Jerman Mengecewakan, Euro Jatuh Ke Terendah 3 Bulan

ZEW merupakan institut yang mensurvei sentimen investor Jerman dan Zona Euro setiap bulan guna mengukur iklim bisnis setempat di mata para pengusaha. Hasil surveinya untuk bulan Juli 2021 menunjukkan indeks merosot dari 79.8 menjadi 63.3. Angka tersebut sebenarnya masih dalam rentang tinggi, tetapi jauh lebih buruk daripada estimasi konsensus yang sebesar 75.2.

Data lain yang dirilis dalam hari yang sama menunjukkan pula bahwa ekspor Jerman pada bulan Mei merosot untuk pertama kalinya sejak lockdown pertama di tahun 2020. Kemerosotan ekspor berakar dari lemahnya permintaan negara-negara di luar Zona Euro. Data ekspor kemungkinan memburuk lebih lanjut dalam beberapa bulan berikutnya, mengingat penyebaran virus COVID-19 varian Delta telah memaksa banyak negara untuk mengetatkan pembatasan sosial lagi.

Baca Juga:   Sterling Lebih Tinggi Karena Investor Menunggu Tagihan Brexit

Mata uang komoditas jatuh menyusul terpukulnya harga minyak mentah dunia seusai dibatalkannya sebuah pertemuan penting OPEC. Sedangkan mata uang-mata uang yang sensitif terhadap risiko lainnya jatuh lantaran tingginya penyebaran kasus COVID-19 baru di sejumlah negara berkembang. Sementara itu, dolar AS justru menguat berkat kenaikan permintaan atas aset-aset safe haven dan peningkatan spekulasi bullish menjelang rilis notulen rapat FOMC nanti malam.

“Investor ingin tahu lebih banyak tentang kemungkinan waktu (The Fed memulai) tapering Quantitative Easing, dan bukti apa pun bahwa para pejabat (The Fed) terlibat dalam diskusi konkrit tentang laju dan waktu pengurangan stimulus potensial dapat dipandang sebagai kejutan hawkish (oleh pelaku pasar),” kata Valentin Marinov, kepala FX G10 di Credit Agricole.

Ia menambahkan pula, “Kedua, para investor FX akan berfokus pada diskusi apa pun tentang waktu kenaikan suku bunga yang lebih awal, karena pasar suku bunga sudah memperhitungkan probabilitas 90% untuk tiga kali kenaikan suku bunga The Fed dalam dua tahun mendatang.”

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.