Silver Squeeze 2.0: Apakah Sejarah Sedang Terulang?

avatar
· Views 41


Silver Squeeze 2.0: Apakah Sejarah Sedang Terulang?


Apakah momen 2021 akan terjadi lagi?

Lima tahun yang lalu, dunia keuangan menyaksikan dengan takjub saat gerakan #SilverSqueeze mencoba "mematahkan" dominasi bank besar dan menerbangkan harga perak to the moon. Momen itu kacau, volatil, dan tak terlupakan. Sekarang, saat kita menutup tahun 2025, grafik harga kembali memunculkan sinyal yang terasa sangat familiar.

Panggung telah siap untuk pertarungan besar antara posisi short dari "Smart Money" melawan gelombang momentum bullish yang baru. Inilah alasan mengapa para trader mulai berbisik bahwa sekuel ini mungkin akan lebih dahsyat daripada yang pertama.


1. Pegas Semakin Rapat (Tekanan Memuncak)

Selama berbulan-bulan, perak diperdagangkan dalam rentang yang semakin menyempit (sideways), membuat frustrasi kubu bulls maupun bears. Namun, volatilitas rendah seringkali menjadi ketenangan sebelum badai. Indikator teknikal menunjukkan kompresi ekstrem—mirip dengan setup yang kita lihat lima tahun lalu tepat sebelum breakout eksplosif terjadi. Ketika pegas ini lepas, pergerakannya tidak akan kecil; ini akan menjadi ledakan harga yang beringas.


2. Kesenjangan Fisik vs. Kertas

Argumen fundamentalnya tidak berubah, justru semakin kuat.


  • Permintaan Industri: Dengan ledakan hardware AI dan teknologi energi hijau di tahun 2025, permintaan industri untuk perak fisik berada di titik tertinggi sepanjang masa.
  • Short Kertas: Meskipun inventaris fisik menipis, pasar "perak kertas" (futures/derivatif) masih dipenuhi posisi short besar-besaran oleh institusi. Jika harga berhasil menembus level resistance kunci, posisi-posisi short raksasa ini akan merugi (underwater), memicu kepanikan "tutup posisi di harga berapapun"—resep klasik untuk Super Squeeze.

3. Faktor Psikologis

Lima tahun lalu, trader ritel menyadari bahwa mereka punya kekuatan. Hari ini, pasar bergerak lebih cepat, dan informasi menyebar dalam hitungan detik. Jika perak mulai berlari, rasa "FOMO" (Takut Ketinggalan) dari pasar kripto dan saham bisa tumpah ke logam mulia dalam sekejap.


Kesimpulannya

Kita berdiri di tepi jurang potensi breakout. Jika kubu bulls bisa mendorong harga melewati zona resistance kritis, kita tidak hanya melihat perubahan tren—kita sedang melihat kapitulasi (menyerahnya) para short seller.


#FollowmeCreatorID#


Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
avatar
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest