• USD/JPY rebound tajam ke 156,00 di tengah pemulihan kuat Dolar AS.
• Pejabat Fed menilai data inflasi yang baik tidak mampu melonggarkan kebijakan restriktif.
• PDB Jepang yang lemah memperdalam kekhawatiran akan terbatasnya ruang lingkup pengetatan kebijakan BoJ.

Pasangan USD/JPY melanjutkan pemulihannya ke 156,00 di sesi Eropa hari ini. Aset ini menguat karena Dolar AS rebound dengan kuat setelah Federal Reserve (Fed) mengesampingkan ekspektasi penurunan suku bunga meskipun ada perkiraan penurunan data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) untuk bulan April.

Pada hari Kamis, komunikasi dari para pembuat kebijakan Fed menunjukkan bahwa penurunan inflasi harga konsumen satu kali saja sudah cukup untuk menunjukkan perubahan dalam tren secara keseluruhan. Presiden Bank Sentral New York John Williams mengatakan dia tidak melihat adanya indikator ekonomi yang menunjukkan perlunya mengubah sikap kebijakan moneter saat ini. Ketika ditanya tentang prospek inflasi, Williams berkata, “Dalam waktu dekat, saya tidak berharap mendapatkan kepercayaan lebih besar yang kita perlukan untuk melihat kemajuan inflasi menuju sasaran 2%,” lapor Reuters.

Situasi pembatasan suku bunga oleh The Fed untuk jangka waktu yang lebih lama menguntungkan bagi Dolar AS dan imbal hasil obligasi. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, naik ke 104,70. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik menjadi 4,39%.

Sementara itu, spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai pertemuan bulan September masih tetap kuat. Alat CME FedWacth menunjukkan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga dari level saat ini di bulan September adalah 68%, turun dari 73% yang tercatat setelah rilis data inflasi yang lemah.