Harga emas naik setelah data ketenagakerjaan AS dan Tiongkok

Harga emas rebound pada hari Senin karena pasar mempertimbangkan prospek suku bunga berdasarkan metrik ketenagakerjaan AS baru-baru ini.

Data Nonfarm Payrolls AS pada hari Jumat dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan 175 ribu orang mendapatkan pekerjaan di bawah perkiraan pada bulan April. Yang lebih penting lagi, inflasi upah menunjukkan perlambatan, dengan Pendapatan Rata-Rata Per Jam baik secara tahunan maupun bulanan turun dari perkiraan para ekonom.

Data yang lebih lemah dari perkiraan menunjukkan bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. Skenario ini meningkatkan daya tarik Emas karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari kepemilikan logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Data PMI Jasa Caixin Tiongkok yang dirilis pada hari Senin menunjukkan sektor ini masih berada di wilayah yang luas (di atas 50) pada bulan April, menjaga harapan akan tingginya permintaan Emas di Tiongkok meskipun negara tersebut mengalami krisis ekonomi baru-baru ini.