• GBP/JPY bertahan positif di dekat 192,20 setelah rilis laporan inflasi Inggris.
• IHK Inggris naik 3,2% YoY di bulan Maret vs perkiraan 3,1%.
• Sikap hati-hati BoJ membebani Yen Jepang (JPY) terhadap GBP.

Pasangan GBP/JPY menghentikan kenaikan dua hari berturut-turutnya di sekitar 192,20 selama awal sesi Eropa pada hari Rabu. Pound Sterling (GBP) naik lebih tinggi ke tertinggi intraday di 192,40 dan kemudian mundur menyusul data Inflasi Inggris yang lebih panas dari perkiraan.

Indeks Harga Konsumen tahunan Inggris naik 3,2% di bulan Maret, lebih lemah dari kenaikan 3,4% di bulan Februari. Angka ini berada di atas konsensus pasar sebesar 3,1%, namun masih lebih tinggi dari target BoE sebesar 2,0%, menurut Kantor Statistik Nasional pada hari Rabu. Selain itu, inflasi IHK inti turun menjadi 4,2% YoY di bulan Maret dari 4,5% di bulan Februari. Sementara itu, IHK bulanan Inggris naik 0,6% di bulan Maret, laju yang sama terlihat di bulan Februari. GBP memperoleh daya tarik karena investor memundurkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga BoE di bulan September.

Terkait Yen Jepang, Bank of Japan (BoJ) berhati-hati dalam menormalisasi kebijakannya. Inflasi IHK Jepang diperkirakan akan tetap di atas 2% hingga tahun fiskal 2024 dan melambat pada tahun fiskal 2025, menurut laporan prospek triwulanan BoJ. Hal ini memicu antisipasi bahwa suku bunga akan tetap sangat rendah untuk beberapa waktu, yang membebani Yen Jepang (JPY). Investor akan memantau pertumbuhan triwulanan baru dan proyeksi harga yang akan dirilis pada pertemuan kebijakan tanggal 25-26 April untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur suku bunga.