• AUD/JPY melemah karena penghindaran risiko karena para pedagang memperkirakan Israel akan merespons serangan Iran.
• Dolar Australia menghadapi tantangan di tengah kekhawatiran bahwa RBA akan melonggarkan pengetatan moneter di masa mendatang.
• Yen Jepang dapat mengalami intervensi karena para menteri Jepang perlu mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan stabilitas nilai tukar.

AUD/JPY melepaskan kenaikannya baru-baru ini, kemungkinan disebabkan oleh penghindaran risiko karena investor menunggu reaksi Israel terhadap serangan udara Iran pada hari Sabtu dengan hati-hati. Selain itu, Dolar Australia (AUD) menghadapi hambatan di tengah kekhawatiran bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) mungkin terpaksa menurunkan suku bunga di masa mendatang. Pasangan AUD/JPY diperdagangkan di sekitar 99,10 selama sesi Eropa pada hari Selasa.

Dolar Australia (AUD) menghadapi peningkatan sentimen negatif, yang berkontribusi terhadap tekanan ke bawah pada pasangan AUD/JPY. Sentimen ini didorong oleh perbedaan pandangan kebijakan moneter antara Reserve Bank of Australia (RBA) dan Federal Reserve (Fed). “Tinjauan Keuangan” menunjukkan bahwa RBA mungkin perlu melonggarkan kebijakan moneter sebelum The Fed. Selain itu, tingginya inflasi yang terus berlanjut di Amerika Serikat (AS), negara dengan perekonomian terbesar di dunia, menimbulkan ketidakpastian mengenai apakah Federal Reserve akan mengambil tindakan pada tahun ini.

Namun, Dolar Australia mengurangi pelemahannya setelah data yang beragam dari mitra dagang utamanya, Tiongkok. Rebound ini mungkin membantu memitigasi penurunan pasangan AUD/JPY. Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024 meningkat sebesar 1,6% QoQ, melebihi 1,0% sebelumnya. Pertumbuhan PDB tahunan mencapai 5,3%, dibandingkan ekspektasi 5,0% dan perkiraan sebelumnya sebesar 5,2%. Namun, Produksi Industri Tiongkok (YoY) pada bulan Maret meningkat sebesar 4,5%, jauh dari ekspektasi pasar sebesar 5,4% dan angka sebelumnya sebesar 7,0%.

Sementara itu, Yen Jepang mungkin menghadapi tantangan karena pandangan dovish Bank of Japan (BoJ), sehingga membatasi sisi bawah pasangan AUD/JPY. BoJ menahan diri untuk mengarahkan langkah-langkah kebijakan di masa depan setelah penghentian suku bunga negatif pada bulan Maret.

Berdasarkan laporan Reuters pada hari Selasa, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi menekankan pentingnya mata uang bergerak stabil yang mencerminkan fundamental yang mendasarinya. Dia mencatat bahwa pihak berwenang memantau dengan cermat pergerakan valuta asing (FX) dan siap mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin stabilitas. Senada dengan itu, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menegaskan kembali kewaspadaannya mengenai pergerakan mata uang dan menegaskan kesiapannya untuk menerapkan segala tindakan yang dianggap perlu.