- Angka utama dan IHK inti AS melampaui ekspektasi, masing-masing meningkat menjadi 3,5% dan 3,8% di bulan Maret.
- Risalah rapat FOMC bulan Maret menyoroti ketidakpastian mengenai masih tingginya inflasi dan efektivitas kebijakan moneter.
Pasangan EUR/USD turun ke 1,0739, menunjukkan penurunan substansial sebesar 1,1%. Penurunan ini terjadi menyusul rilis angka inflasi panas dari AS yang memicu spekulasi hawkish terhadap Federal Reserve (Fed). Risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pertemuan bulan Maret tidak memicu reaksi apa pun.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengungkapkan pada hari Rabu bahwa tingkat inflasi negara tersebut, yang tercermin dari Indeks Harga Konsumen (CPI), meningkat dari 3,2% di bulan Februari menjadi 3,5% di bulan Maret secara tahunan. Angka ini melampaui perkiraan pasar sebesar 3,4%. CPI inti tahunan, yang tidak memperhitungkan fluktuasi biaya pangan dan energi, mencerminkan pertumbuhan bulan Februari dengan kenaikan sebesar 3,8%. Baik CPI maupun CPI inti naik 0,4% secara bulanan, melebihi proyeksi analis sebesar 0,3%. Sebagai reaksinya, imbal hasil Treasury AS melonjak sementara kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Juni menurun hingga lebih dari 20%. Campuran taruhan hawkish seiring kenaikan imbal hasil menguntungkan USD selama sesi ini.
Di sisi lain, Risalah FOMC mengungkapkan kurangnya jaminan di antara para peserta mengenai masih tingginya tingkat inflasi, dengan data terbaru yang gagal meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perekonomian yang melemah dan tingkat inflasi yang terus mencapai angka acuan 2%. Dengan inflasi yang semakin panas serta pasar tenaga kerja, para pejabat mungkin akan mengubah bahasa mereka dan perlahan-lahan menyerah pada kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Juni.
Hot
No comment on record. Start new comment.