• Harga emas melonjak di atas $2.360 karena meningkatnya ketegangan Israel-Hamas.
• Goolsbee dari Fed memperingatkan risiko kenaikan terhadap pengangguran jika suku bunga tetap tinggi lebih lama.
• Data inflasi AS untuk bulan Maret mungkin lebih tinggi dari perkiraan karena biaya sewa, biaya asuransi, dan biaya manajemen portofolio yang lebih tinggi.

Harga emas (XAU/USD) terus bergerak naik karena meningkatnya ketegangan Israel-Hamas di kawasan Timur Tengah. Logam mulia melanjutkan tren kenaikannya untuk sesi perdagangan ketiga pada hari Selasa karena permintaan yang kuat terhadap aset-aset safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik terus mengimbangi dampak negatif dari berkurangnya ekspektasi terhadap Federal Reserve (Fed) yang beralih ke penurunan suku bunga pada bulan Juni.

Minggu ini, daya tarik emas yang kuat dalam waktu dekat akan diuji oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Maret, yang akan dipublikasikan pada hari Rabu. Data utama bulanan dan data CPI inti diperkirakan meningkat 0,3%, lebih tinggi dari laju 0,17% yang diperlukan agar inflasi dapat kembali ke target 2%.

Biaya asuransi yang lebih tinggi, biaya manajemen portofolio, dan kenaikan harga sewa diperkirakan akan menjaga tekanan inflasi tetap kuat, kata para ekonom. Angka inflasi yang tinggi kemungkinan akan menyebabkan para pedagang menunda ekspektasi mereka bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai bulan Juni hingga sekitar kuartal ketiga.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS tenor 10-tahun telah turun menjadi 4,40% setelah Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan berapa lama suku bunga akan tetap lebih tinggi pada hari Senin. Goolsbee memperingatkan bahwa Tingkat Pengangguran bisa naik lebih tinggi jika suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama.