- Pound Sterling berkonsolidasi karena investor mencari panduan baru mengenai suku bunga.
- Penjualan Ritel Inggris untuk bahan makanan meningkat tajam pada bulan Maret karena awal Paskah sementara permintaan secara keseluruhan masih lemah.
- Data inflasi AS bulan Maret akan memandu ekspektasi penurunan suku bunga The Fed di bulan Juni.
Pound Sterling (GBP) terjebak dalam kisaran ketat di sekitar 1,2660 terhadap Dolar AS di sesi London hari Selasa. Pasangan GBP/USD diperdagangkan sideways karena investor mengalihkan fokus ke data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Maret, yang akan diterbitkan pada hari Rabu, yang kemungkinan akan memberikan beberapa petunjuk tentang kapan Federal Reserve (Fed) dapat mulai menurunkan suku bunga. .
Dolar AS bergerak dalam kisaran sempit menjelang data inflasi. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan sedikit di atas 104,00.
Sementara itu, daya tarik Pound Sterling sedikit membaik karena survei menunjukkan bahwa perekonomian Inggris akan menghasilkan pertumbuhan moderat tahun ini setelah jatuh ke dalam resesi teknis pada paruh kedua tahun 2023. Proyeksi terbaru dari Kantor Tanggung Jawab Anggaran Inggris (OBR) menunjukkan bahwa perekonomian diperkirakan tumbuh sebesar 0,8% tahun ini. Permintaan domestik telah pulih sementara ketegangan geopolitik masih menjadi kekhawatiran utama, sehingga mengakibatkan gangguan rantai pasokan, kata laporan OBR.
Minggu ini, investor akan fokus pada Produk Domestik Bruto (PDB) bulanan Inggris dan data pabrik untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Data tersebut akan memberikan gambaran keadaan perekonomian setelah ekspansi PDB sebesar 0,2% yang tercatat pada bulan Januari. Perincian antar sektor juga akan menghasilkan data dari sektor manufaktur di negara tersebut, yang dianggap sebagai indikator utama permintaan secara keseluruhan.
Hot
No comment on record. Start new comment.