• NZD/USD melayang lebih rendah ke 0,6012 karena USD yang lebih kuat pada hari Jumat.
• Klaim Pengangguran Awal AS pekan lalu melonjak menjadi 221 ribu dibandingkan 212 ribu sebelumnya, tertinggi sejak Januari.
• RBNZ diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan minggu depan.

Pasangan NZD/USD diperdagangkan dengan nada yang lebih lemah di dekat 0,6012 pada hari Jumat di tengah penguatan Dolar AS (USD). Pasar beralih ke suasana hati-hati menjelang data utama pasar tenaga kerja AS, termasuk Nonfarm Payrolls (NFP), Tingkat Pengangguran, dan Pendapatan Rata-Rata Per Jam untuk bulan Maret.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Kamis bahwa Klaim Pengangguran Awal mingguan pada minggu lalu naik ke level tertinggi sejak Januari. Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran melonjak menjadi 221 ribu pada pekan yang berakhir 30 Maret dibandingkan 212 ribu sebelumnya, di bawah konsensus 214 ribu. Selain itu, Klaim Berkelanjutan turun menjadi 1,791 juta pada pekan yang berakhir pada tanggal 23 Maret.

Investor akan mengalihkan fokus mereka ke Nonfarm Payrolls (NFP) yang sangat dinanti, yang akan dirilis pada hari Jumat. Angka NFP diproyeksikan menunjukkan bahwa perekonomian AS menambah 200 ribu pekerjaan di bulan Maret dari kenaikan 275 ribu di bulan Februari. Sementara itu, Tingkat Pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 3,9% di bulan Maret. Jika data NFP AS menggambarkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan, hal ini mungkin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada bulan Juni, menawarkan beberapa dukungan kepada Greenback dan menyeret pasangan NZD/USD lebih rendah. Menurut CME FedWatch Tool, pasar keuangan kini memperkirakan hampir 65% kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya pada bulan Juni, naik dari 60% pada minggu sebelumnya.

Pada hari Kamis, Izin Bangunan Selandia Baru meningkat menjadi 14,9% MoM di bulan Februari dari penurunan 8,6% pada pembacaan sebelumnya, menurut Statistik Selandia Baru. Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan minggu depan. Bank sentral mencatat bahwa mereka perlu menjaga kebijakan yang ketat untuk memastikan bahwa ekspektasi inflasi sepenuhnya tertahan. Namun, investor akan mengambil lebih banyak isyarat dari pernyataan kebijakan tersebut, perubahan yang bersifat dovish terhadap prospek tersebut mungkin akan menyeret Dolar Selandia Baru (NZD) dan menciptakan hambatan bagi pasangan ini.