• Harga emas menguji wilayah $2.300 karena Dolar AS melanjutkan koreksinya.
• Laporan PMI Jasa AS yang lemah menyuarakan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi.
• Imbal hasil (yield) AS naik karena ekspektasi penurunan suku bunga Fed untuk bulan Juni semakin berkurang.

Harga emas (XAU/USD) sedikit turun setelah mencapai rekor tertinggi baru di atas $2.300 di sesi Eropa hari Kamis. Logam mulia mendapat keuntungan dari lemahnya Dolar AS, setelah Institut Manajemen Pasokan Amerika Serikat (ISM) menyampaikan laporan PMI Jasa yang lemah untuk bulan Maret.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, melanjutkan penurunannya ke 104,00.

Imbal hasil Treasury AS bertenor 10-tahun sedikit naik menjadi 4,36% karena ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve (Fed) yang mulai melonggarkan kebijakan suku bunganya yang lebih tinggi pada pertemuan bulan Juni telah mereda. Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan peluang 58% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Juni, turun dari 70% pada minggu lalu. Aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Emas cenderung menghadapi arus keluar likuiditas ketika permintaan terhadap aset berbunga, seperti obligasi AS, menguat. Namun, hal ini tidak terjadi baru-baru ini pada Emas, yang telah naik tipis dalam beberapa sesi perdagangan bahkan ketika imbal hasil juga tertahan.

Sementara itu, investor menunggu rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Maret yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Laporan NFP AS diperkirakan menunjukkan pengusaha AS menambahkan 200 ribu gaji baru selama sebulan, lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 275 ribu. Tingkat Pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 3,9%. Penghasilan Per Jam Rata-rata, yang mengukur pertumbuhan upah dan memberikan panduan signifikan mengenai prospek inflasi, diperkirakan akan meningkat lebih lambat sebesar 4,1% dari 4,3% di bulan Februari secara tahunan.

Pertumbuhan upah dan permintaan tenaga kerja yang kuat dapat semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni, sementara kondisi pasar tenaga kerja yang melemah dapat meningkatkan harapan penurunan suku bunga. Skenario terakhir ini kemungkinan akan berdampak negatif pada imbal hasil AS dan kemungkinan akan membantu kenaikan harga Emas lebih jauh.