Note

WTI MELANJUTKAN KEMENANGAN BERUNTUNNYA DITENGAH MENINGKATNYA KEKHAWATIRAN TERHADAP PASOKAN, MENINGKAT KE $80,90

· Views 23




  • Apresiasi harga WTI menyusul serangan Ukraina terhadap kilang Rusia.
  • Ukraina telah menyatakan tidak akan memperpanjang perjanjian lima tahun dengan Gazprom Rusia.
  • Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menegaskan untuk melanjutkan rencana perluasan wilayah Rafah di Gaza.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terus mengalami kenaikan, mencapai sekitar $80,90 per barel selama jam perdagangan Asia pada hari Senin. Harga minyak mentah mendapat momentum positif yang didorong oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan akibat meningkatnya risiko geopolitik.

Secara khusus, kekhawatiran mengenai potensi gangguan pasokan dipicu oleh serangan Ukraina terhadap kilang Rusia. Salah satu serangan pada hari Sabtu mengakibatkan kebakaran singkat di kilang Slavyansk di Krasnodar. Menurut analisis Reuters, serangan-serangan ini telah menyebabkan terhentinya sekitar 7% kapasitas penyulingan Rusia pada kuartal pertama.

Lebih jauh lagi, Ukraina mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka tidak bermaksud untuk memperpanjang perjanjian lima tahun dengan Gazprom Rusia mengenai transit gas Rusia ke Eropa, juga tidak berencana untuk menegosiasikan perjanjian baru. Kesepakatan yang ada dibuat pada tahun 2019 antara Moskow dan Kyiv. Perjanjian ini akan berakhir pada akhir Desember 2024.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyatakan niatnya untuk melanjutkan rencana perluasan wilayah Rafah di Gaza, yang semakin memperumit prospek perjanjian perdamaian. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa langkah ini akan menghambat upaya perdamaian regional secara signifikan.

Selain itu, investor sangat menantikan keputusan suku bunga dari bank sentral utama minggu ini. Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan kenaikan suku bunga kebijakannya saat ini. Menurut CME FedWatch Tool, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juni dan Juli masing-masing sebesar 56,3% dan 75,2%. Biaya pinjaman yang lebih tinggi mengurangi permintaan minyak, sehingga memberikan tekanan pada harga minyak mentah.


Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.