Pound Sterling mempertahankan kenaikan terhadap Dolar AS pada sesi Eropa hari ini, memperpanjang pemulihan bentuk V dari 1,2600 pada hari Jumat.
Dolar AS menghadapi aksi jual karena Institut Manajemen Pasokan Amerika Serikat (ISM) melaporkan lemahnya angka PMI Manufaktur untuk bulan Februari. ISM melaporkan Indeks Pesanan Baru yang buruk dan mengisyaratkan peningkatan PHK di sektor manufaktur, yang mengindikasikan prospek perekonomian yang lemah.
Minggu ini, Dolar AS akan dipandu oleh kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres dan data pasar tenaga kerja untuk bulan Februari. Powell mungkin memberikan panduan baru mengenai prospek suku bunga.
Sementara itu, prospek perekonomian Inggris membaik karena S&P Global/CIPS melaporkan PMI Manufaktur bulan Februari yang optimis. PMI Manufaktur berada di 47,5, tertinggi sejak April 2023, mengalahkan ekspektasi dan pembacaan sebelumnya sebesar 47,1. Namun, indeks tetap berada di bawah ambang batas 50,0 dalam 19 bulan terakhir, yang menandakan kontraksi.
Dalam laporan PMI Manufaktur, S&P Global melaporkan bahwa penerimaan pesanan baru dari perekonomian domestik dan luar negeri telah terpukul akibat destocking klien, lemahnya kepercayaan pasar, dan tekanan keuangan. Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa pemilik pabrik menghadapi keadaan yang menantang pada bulan Februari karena gangguan rantai pasokan di tengah krisis Laut Merah. Masalah pasokan telah menunda pengiriman bahan mentah, yang pada akhirnya mengakibatkan kenaikan harga bahan baku.
Ke depannya, Pound Sterling sebagian besar akan bergantung pada ekspektasi pasar mengenai waktu penurunan suku bunga oleh Bank of England. Investor melihat BoE menurunkan suku bunga utamanya mulai bulan Agustus. Namun, pembuat kebijakan BoE mungkin akan terus mempertahankan suku bunga di 5,25% sampai mereka yakin bahwa inflasi akan kembali ke tingkat yang diinginkan yaitu 2%.
Hot
No comment on record. Start new comment.