USD/JPY naik menuju 151,00 karena BoJ mungkin menunda rencana normalisasi kebijakan.
BoJ Ueda ingin melihat lebih banyak data upah sebelum mengumumkan kemenangan atas deflasi.
Dolar AS akan dipandu oleh kesaksian Fed Powell dan data ketenagakerjaan.
Pasangan USD/JPY bergerak menuju tertinggi tiga bulan di 150,80 di awal sesi New York. Aset ini menguat karena Yen Jepang berada di bawah tekanan setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda menyebutkan kekhawatiran akan keluarnya sikap kebijakan moneter yang dovish.
BoJ Ueda menekankan perlunya meneliti lebih lanjut data pertumbuhan upah untuk memastikan bahwa data tersebut dapat menjaga inflasi di atas target 2%. Bertentangan dengan BoJ Ueda, anggota dewan BOJ Hajime Takata mengatakan pekan lalu bahwa bank sentral harus mempertimbangkan merombak kebijakan moneternya yang sangat longgar, termasuk keluar dari suku bunga negatif dan pengendalian imbal hasil obligasi, menurut laporan Reuters.
Sementara itu, Dolar AS masih melemah karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada bulan Juni tetap kuat. Dolar AS mengalami arus keluar likuiditas yang lebih tinggi ketika harapan untuk normalisasi suku bunga oleh The Fed semakin dalam.
Minggu ini, investor akan fokus pada kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres, yang dijadwalkan pada hari Rabu dan Kamis. Pelaku pasar berharap Fed Powell akan menegaskan kembali perlunya mempertahankan suku bunga tidak berubah pada kisaran 5,25%-5,50% hingga bank tersebut memperoleh keyakinan bahwa inflasi akan kembali stabil ke target 2%.
Selain kesaksian Fed Powell, data Perubahan Ketenagakerjaan Pemrosesan Data Otomatis (ADP) Amerika Serikat untuk bulan Februari akan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap prospek suku bunga. Konsensus menunjukkan bahwa perusahaan swasta AS mempekerjakan 150 ribu pencari kerja dibandingkan 107 ribu di bulan Januari.
Hot
No comment on record. Start new comment.