Pasar Minyak Mentah rebound pada hari Kamis setelah berkurangnya pasokan.
Persediaan sulingan menunjukkan penurunan yang mengejutkan, memicu lonjakan.
Ketegangan geopolitik beragam, dan kemungkinan gencatan senjata di Gaza mungkin akan terjadi.
Minyak Mentah AS West Texas Intermediate (WTI) menguat pada hari Kamis karena pasar energi mendapat bantuan dari jumlah barel Badan Informasi Energi (EIA) yang berada tepat di bawah perkiraan, dan turun kembali dari jumlah pasokan sebelumnya yang berjumlah 12 juta lebih barel.
Persediaan Sulingan EIA turun sedikit di atas 4 juta barel, memicu kenaikan harga Minyak Mentah, dan Persediaan Minyak Mentah EIA naik 3,514 juta barel untuk pekan yang berakhir 16 Februari dibandingkan dengan perkiraan 3,75 juta barel. Jumlah barel yang di bawah perkiraan membuat harga naik karena para pedagang barel mengabaikan penghitungan barel EIA sebelumnya, serta penghitungan Persediaan Minyak Mentah Mingguan American Petroleum Insititute (API) sebesar 7,168 juta yang dirilis pada hari Rabu.
Menurut EIA, produksi bensin AS secara keseluruhan rata-rata mencapai 9 juta barel per hari selama seminggu, turun sedikit dari minggu sebelumnya sebesar 9,2 juta barel per hari.
Ketegangan geopolitik sedikit mereda pada Kamis pagi karena ada tanda-tanda bahwa pertukaran sandera dan kemungkinan negosiasi gencatan senjata masih dibahas dalam konflik Gaza yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas Palestina. Ketegangan meningkat segera setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman menyatakan bahwa mereka akan terus menargetkan kapal-kapal sipil di Laut Merah, dan bermaksud untuk meningkatkan laju serangan.
Houthi Yaman telah menyatakan bahwa mereka memperluas cakupan kapal yang mereka rencanakan untuk diserang, dan sekarang termasuk kapal milik Amerika dan Inggris yang mereka temukan melintasi Terusan Suez.
Hot
No comment on record. Start new comment.