EUR/GBP naik ke 0,8550 karena ekonomi Inggris masih berada dalam resesi pada semester pertama tahun 2023.
Perekonomian Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada Q42023, sementara investor mengantisipasi pertumbuhan sebesar 0,1%.
ECB terus bergantung pada data untuk mengambil tindakan kebijakan moneter lebih lanjut.
Pasangan EUR/GBP naik di atas 0,8550 karena data awal Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal 4 terbaru dari Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris menunjukkan bahwa perekonomian mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 0,3%.
Yang mengejutkan, perekonomian Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada kuartal terakhir tahun 2023, sementara investor memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,1%. Pada kuartal Juli-September, perekonomian Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,1%. Perlambatan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut menegaskan bahwa negara tersebut telah jatuh ke dalam resesi teknis.
Hal ini mendorong harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh Bank of England (BoE) karena mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini dapat memperburuk prospek perekonomian. Sementara itu, data inflasi bulan Januari yang lebih rendah dari perkiraan juga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga secara cepat.
Ke depan, BoE diperkirakan akan menghadapi tindakan penyeimbang antara prospek ekonomi yang buruk dan tekanan harga yang terus-menerus. Pada hari Rabu, Gubernur BoE Andrew Baily mengatakan para pembuat kebijakan akan membahas penurunan suku bunga setelah mendapatkan cukup bukti mengenai penurunan inflasi menuju target 2%.
Di sisi Zona Euro, Euro menguat meskipun Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde menegaskan kembali perlunya tetap bergantung pada data untuk pertemuan kebijakan moneter mendatang. ECB Lagarde mengatakan kelemahan dalam kegiatan ekonomi bersifat luas. Ketika ditanya mengenai prospek inflasi, Lagarde mengatakan proses disinflasi sedang berlangsung dan diperkirakan akan turun secara signifikan tahun ini.
Hot
No comment on record. Start new comment.