NZD/USD bertahan positif di atas 0,6100 meskipun USD menguat.
Indeks Manufaktur Fed Richmond AS tetap lesu di bulan Januari.
Indeks Harga Konsumen (CPI) Selandia Baru untuk Q4 mencapai 0,5% QoQ vs. 1,8% sebelumnya, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Pasangan NZD/USD melayang di sekitar angka 0,6100 selama awal sesi Asia pada hari Rabu. Dolar Selandia Baru (NZD) awalnya naik tipis semalam sebelum turun kembali seiring penguatan Dolar AS. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) telah mencapai tertinggi baru tahunan di atas 103,00 karena pasar menjadi berhati-hati menjelang data ekonomi utama AS. Pada saat ini, NZD/USD diperdagangkan pada 0,6100, naik 0,20% hari ini.
Pada hari Selasa, Indeks Manufaktur Fed Richmond AS lebih lemah dari perkiraan pada bulan Januari, berada di -15 dari -11, menandai pembacaan negatif ketiga berturut-turut. Angka ini berada di bawah konsensus pasar -7.
Pejabat Federal Reserve (Fed) menekankan bahwa bank sentral harus menurunkan suku bunga “secara metodis dan hati-hati.” Pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya lebih lambat dan kurang agresif dibandingkan perkiraan sebelumnya. Menurut CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga pada bulan Maret turun menjadi 44,3% dari peluang 81% pada minggu lalu.
Di sisi Kiwi, Statistik Selandia Baru menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Selandia Baru berada di 0,5% QoQ pada kuartal keempat tahun 2023 dari 1,8% pada kuartal sebelumnya, sejalan dengan ekspektasi pasar. Secara tahunan, angka inflasi CPI sebesar 4,7% YoY, dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 5,6%. Menanggapi data tersebut, NZD memperoleh daya tarik di atas angka psikologis 0,6100.
Pelaku pasar akan mengawasi laporan awal PMI Global S&P AS, yang akan dirilis pada hari Rabu. Akhir pekan ini, Produk Domestik Bruto AS yang Disetahunkan (Q4) dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE Inti) untuk bulan Desember akan menjadi sorotan.
Hot
No comment on record. Start new comment.