Note

WTI MENINGKAT HINGGA $74,70 TERHADAP PERSEDIAAN ENERGI GLOBAL, SERANGAN UDARA TERHADAP HOUTHIS

· Views 21



 Harga WTI bergerak lebih tinggi di tengah kekhawatiran terhadap gangguan pasokan global.
 Ukraina melakukan serangan drone terhadap terminal bahan bakar Rusia Novatek.
 Koalisi pimpinan AS melanjutkan serangan udara terhadap sasaran teroris Houthi yang didukung Iran di Yaman.
 Ladang minyak Sharara di Libya kembali beroperasi untuk mengembalikan pasokan sebesar 270.000 barel per hari.
 Harga West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan kenaikannya untuk sesi kedua berturut-turut, meningkat mendekati $74,70 per barel selama sesi Asia pada hari Selasa.  Kenaikan harga minyak mentah disebabkan oleh kekhawatiran terhadap pasokan energi global, yang dipicu oleh serangan pesawat tak berawak terhadap Novatek milik Rusia oleh Ukraina.  Selain itu, terganggunya produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) akibat cuaca dingin ekstrem turut berkontribusi terhadap tekanan kenaikan harga minyak.

 Laporan dari BBC dan Wall Street Journal menunjukkan bahwa Ukraina melakukan serangan drone terhadap terminal bahan bakar Rusia menggunakan bahan peledak.  Selain itu, otoritas saluran pipa Dakota Utara telah menyatakan bahwa lebih dari 20% produksi minyak negara bagian tersebut tetap ditutup pada hari Senin karena cuaca dingin yang parah.  Perkembangan ini menyoroti beragam faktor yang mempengaruhi pasar minyak, yang dapat berkontribusi terhadap fluktuasi harga minyak mentah.

 Situasi di Laut Merah menjadi semakin genting ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran terus meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal maritim.  Hal ini menimbulkan risiko besar terhadap gangguan pasokan minyak, terutama dalam konteks meningkatnya ketidakstabilan yang berpotensi meluas ke negara-negara Timur Tengah.  Selain itu, para pejabat AS telah mengkonfirmasi serangkaian aksi militer baru, termasuk serangan udara, terhadap sasaran teroris Houthi yang didukung Iran di Yaman.  Hal ini semakin menambah ketegangan geopolitik di kawasan ini, dan berkontribusi terhadap volatilitas pasar energi secara keseluruhan.

 Sementara itu, di Libya, Perusahaan Minyak Nasional yang dikelola negara melaporkan bahwa ladang minyak Sharara kembali beroperasi pada hari Minggu.  Perkembangan ini mengembalikan pasokan sebesar 270.000 barel per hari (bpd), sehingga berkontribusi sebesar 1 juta barel per hari bagi negara OPEC tersebut.

 Pada tahun 2023, Rusia muncul sebagai eksportir minyak mentah terbesar ke Tiongkok, melampaui Arab Saudi, meskipun ada sanksi Barat yang membatasi perdagangan minyak Rusia.  Menurut data bea cukai Tiongkok, Rusia menjual sekitar 2,14 juta barel per hari (bph) minyak mentah ke Tiongkok selama periode tersebut.

 Pelaku pasar kemungkinan akan mencermati data Persediaan Minyak Mentah mendatang, dengan American Petroleum Institute (API) akan merilis laporannya untuk pekan yang berakhir pada 19 Januari pada hari Selasa.  Hal ini akan diikuti oleh data Perubahan Persediaan Minyak Mentah dari Badan Informasi Energi (EIA) AS yang dijadwalkan pada hari Rabu

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.