WTI REBOUND DI TENGAH PEMOTONGAN PRODUKSI RUSIA DAN SAUDI

 Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami rebound, naik lebih dari 1,30% dari posisi terendah harian, dengan harga didukung oleh komitmen pengurangan produksi OPEC .

 Janji Arab Saudi dan Rusia untuk mempertahankan pengurangan produksi sebesar 1,2 juta barel per hari hingga akhir tahun berkontribusi terhadap pemulihan harga minyak.

 PMI manufaktur global menunjukkan potensi perlambatan ekonomi, yang dapat membatasi permintaan minyak dan pertumbuhan harga.

 West Texas Intermediate (WTI) memulihkan kekuatan di pertengahan sesi Amerika utara dan naik lebih dari 1,30% setelah memantul dari terendah harian $80,71.  Komitmen Arab Saudi dan Rusia terhadap pengurangan produksi sebesar 1,2 juta barel hingga akhir tahun ini mendukung pemulihan minyak.

 Harga minyak mendapat dukungan ketika Arab Saudi dan Rusia menegaskan rencana pengurangan produksi mereka, dengan fokus pada ketegangan geopolitik dan data ekonomi global

 Menurut analis UBS, pemotongan yang dilakukan oleh Saudi dan Rusia dapat diperpanjang hingga kuartal pertama tahun 2024 karena “permintaan minyak yang melemah secara musiman di awal setiap tahun.”  Sementara itu, rilis PMI manufaktur global baru-baru ini menggambarkan perlambatan ekonomi yang dapat membatasi harga minyak karena berkurangnya permintaan.

 Menyusul indikator aktivitas bisnis yang lebih lemah dari perkiraan di Tiongkok, pada hari Selasa, Caixin akan mengungkapkan kondisi pabrik di negara tersebut.  Analis memperkirakan penurunan ekspor sebesar 3,3% pada bulan Oktober, seperti yang diumumkan dalam jajak pendapat Reuters, dari penurunan pada bulan September.

 Sementara itu, konflik Timur Tengah mungkin menjadi penyebab yang dapat mendorong harga WTI lebih tinggi.  Meskipun konflik masih terbatas di Jalur Gaza, risiko meluasnya konflik di wilayah tersebut sangatlah tinggi.  Oleh karena itu, pedagang minyak perlu fokus pada perkembangan geopolitik selain konflik Israel-Hamas