Note

PASAR SAHAM ASIA: PERDAGANGAN PASAR REGIONAL DENGAN BIAS NEGATIF ​​​​DEPAN DATA INFLASI AS

· Views 55



 Ekuitas Asia melemah setelah tren negatif di Wall Street.
 Wall Street menyaksikan aksi jual saham-saham teknologi menjelang inflasi utama AS.
 Indeks saham Tiongkok melemah, namun sektor properti menyambut positif berita positif mengenai Country Garden yang bermasalah.
 Pasar saham Asia diperdagangkan sideways dengan bias negatif pada hari Rabu menyusul tren negatif yang terlihat di Wall Street akibat aksi jual saham-saham teknologi menjelang rilis data inflasi utama dari Amerika Serikat (AS).

 Indeks saham Tiongkok turun tetapi saham real estat mengalami kenaikan menyusul berita positif mengenai pengembang properti Country Garden yang bermasalah.

 Perusahaan mendapat persetujuan dari kreditor untuk memperpanjang pembayaran enam obligasi dalam negeri selama tiga tahun.  Perkembangan ini kemungkinan besar meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor real estate, sehingga menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan real estate Tiongkok.

 Pada saat penulisan, Shanghai Tiongkok turun 0,83% menjadi 3.110, Indeks Komponen Shenzhen turun menjadi 10.443, turun 1,40%, Hang Seng Hong Kong turun menjadi 18.010, Kospi Korea Selatan turun 0,10%, Nikkei Jepang turun 0,15  % dan Indeks Tertimbang Taiwan turun 0,86%.

 Sentimen terhadap Tiongkok sebagian besar tetap negatif karena serangkaian indikator ekonomi pada bulan Agustus yang menggambarkan gambaran lemah mengenai perekonomian terbesar di Asia.

 Selain itu, lambatnya penerapan langkah-langkah stimulus tambahan dari Beijing telah menambah kekhawatiran.  Faktor-faktor ini secara kolektif berkontribusi pada pandangan yang hati-hati terhadap kinerja perekonomian Tiongkok dan dapat mempengaruhi sentimen investor di kawasan ini dan secara global.

 Saham Jepang mengalami penurunan sebagaimana dilansir jajak pendapat Reuters yang menunjukkan penurunan kepercayaan bisnis di antara perusahaan-perusahaan terbesar di negara itu pada awal September.  Penurunan kepercayaan ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi perlambatan di Tiongkok.

 Investor menunggu data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk mendapatkan wawasan berharga mengenai tren inflasi dalam perekonomian AS yang dapat berdampak signifikan terhadap sentimen pasar Asia.

 CPI AS diperkirakan menunjukkan peningkatan 0,5% bulan ke bulan dari angka bulan sebelumnya sebesar 0,2%.  Selain itu, angka CPI Inti diperkirakan akan tetap stabil di 0,2%.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.